“Kejadian saat itu tanggal 13 September, pagi pagi, kami siap mau pelayanan," katanya.
Tiba-tiba, sambil membunyikan senjata para anggota KKB berteriak dan meminta semua yang ada di dalam rumah dinas keluar karena akan dibakar.
Baca Juga: Setan Merah Tumbang Lagi di Kandang. Ini Hasil Pertandingan Liga Inggris 25 September 2021
Karena perasaan takut, Gerald lantas berusaha lari keluar rumah. Saat berlari keluar itu, dia mendengar suara tembakan, hingga larinya makin kencang dan tanpa pikir panjang kemudian dia melompat ke dalam jurang sedalam 300 meter.
“Sudah itu saya lari terus, tidak pernah balik kebelakang lagi. Turun di kali, sampe sudah mulai tenang baru saya jalan pelan-pelan," katanya
Jauh berjalan Gerald bertemu warga, diajak ke rumahnya diberi makan dan tempat istirahat. Saat terbangun warga bertanya keadaannya, apakah ingin tinggal, namun Gerald Sokoy berkata ingin kembali ke Sentani karena ibunya sakit.
Namun warga tak bisa mengantarnya, dan memintanya mencari jalan sendiri, kemudian dia melanjutkan perjalanan dengan perlahan.
Akhirnya Gerald kembali menemukan warga, dan menyatakan akan membantunya, kemudian mereka melakukan panggilan ke Oksibil, "Dari sana saya dikasih petunjuk, apa yang mesti saya lakukan," lanjut Gerald.
Namun tak kunjung dijemput akhirnya dia melanjutkan perjalanan, hingga Jumat 24 September 2021, Gerald menerima kabar melalui radio SSB, bahwa akan dijemput dengan pesawat di Distrik Okika.