Berkaca dari Kasus India, Wapres: Pergeseran Libur Maulid Nabi Mengantisipasi Lonjakan COVID-19

- 17 Oktober 2021, 15:28 WIB
Wakil Presiden Indonesia, Maaruf Amin. Berkaca dari kasus India, pergeseran libur Maulid Nabi mengantisipasi lonjakan COVID-19.
Wakil Presiden Indonesia, Maaruf Amin. Berkaca dari kasus India, pergeseran libur Maulid Nabi mengantisipasi lonjakan COVID-19. /instagram.com /@kyai_marufamin

SUARA TERNATE - Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin mengatakan, pengambilan keputusan oleh Pemerintah perihal menggeser hari libur Maulid Nabi atau Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW dari Selasa 19 Oktober menjadi Rabu 20 Oktober bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia.

Usaha untuk mengantisipasi adanya potensi lonjakan kasus penularan COVID-19 tersebut, kata Wapres, dilakukan agar tidak terjadi pelonggaran protokol oleh masyarakat dengan memanfaatkan hari libur keagamaan seperti yang terjadi di India.

"Kami menggeser itu untuk menghindari orang memanfaatkan hari kejepit itu, sehingga orang keterusan (liburan). Oleh karena itu, kami coba (menggeser) itu, walaupun memang (kasus COVID-19) sudah rendah, tapi kita tetap antisipatif," jelas Wapres Ma’ruf Amin dalam sela-sela kunjungan kerjanya di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu 12 Oktober 2021.

Baca Juga: Setelah Juara Umum PON XX, Jabar Targetkan Juara STQ Nasional di Maluku Utara, Kang Emil: Juara Lahir Batin

"India itu kan ketika dia sudah rendah, kemudian terjadi pelonggaran-pelonggaran bahkan ada acara keagamaan, akhirnya naik lagi. Itu kami tidak ingin itu terulang di Indonesia," paparnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy menjelaskan, keputusan penggeseran hari libur tersebut untuk menghindari masyarakat yang memanfaatkan libur panjang setelah akhir pekan.

"Itu pertimbangannya semata-mata adalah untuk menghindari masa libur yang panjang, karena di celah antara hari libur dengan libur reguler (Sabtu dan Minggu) itu ada haris kejepit, yaitu hari Senin," kata Muhadjir, mendampingi Wapres di Kupang.

Sehingga, tambah Muhadjir, bila libur nasional Maulid Nabi tetap dilakukan di Selasa 19 Oktober, maka akan berpotensi banyak masyarakat mengambil cuti atau membolos di Senin harinya, agar mendapat libur panjang.

Baca Juga: Begini Panduan Prokes Bagi Kafilah STQ Nasional ke-26 Setelah Tiba di Maluku Utara

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x