Baca Juga: Tolak Pemerkosa 13 Santriwati Herry Wirawan Dihukum Mati dan Kebiri, Ini Alasan Komnas HAM
Hal senada juga disampaikan pemuka agama desa setempat, Ustad Zaenuri. “Yang pertama sudah lama, lebih dari setahun sepertinya. Saya hanya mendengar adiknya (orangtua Saskai) meninggal sudah seminggu tidak dimakamkan,” bebernya.
Zaenuri juga tak habis pikir bagaimana bisa jenazah yang sudah 2,5 bulan tidak menimbulkan bau busuk. “Tidak sama sekali. Tidak berbau menyengat. Iya, sangat aneh,” kata Zaenuri.
Dugaan sementara, Saskia sudah meninggal lebih dari dua bulan sebelumnya. Itu didasarkan pada catatan rekam medis yang didapat di puskesmas setempat.
Saskia Anggina Ramadani diketahui mengalami sakit Tuberkulosis paru sejak enam bulan lalu. “Dari hasil riwayat sakitnya, menurut pihak medis puskesmas mencatat yang bersangkutan sakit TB Paru sejak enam bulan lalu,” jelas Umroni.
“Menurut catatan medis, bahwa anaknya sudah meninggal sejak dua setengah bulan lebih,” lanjutnya.
Hal itu diperkuat dengan data bahwa korban sudah tidak lagi menjalani pemeriksaan dan pengobatan sejak sekitar 2,5 bulan lalu. “Sudah 2,5 bulan ini (pemeriksaan dan pengobatan) tidak dilakukan (ke puskesmas),” bebernya.