Network
SUARA TERNATE - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur, hingga berita ini dibuat, mencatat bahwa ada 20 orang korban meninggal dunia akibat gempa 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Ketua PMI Kabupaten Cianjur Ahmad Fikri mengatakan 20 jenazah korban itu sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. Seluruh korban tewas karena tertimpa bangunan.
"Saat ini juga penanganan masih dilakukan, adapun titik terparah yakni di Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Cianjur," kata Fikri di Cianjur, Jawa Barat, dikutip dari Antaranews, Senin, 21 November 2022.
Baca Juga: Hari Guru Nasional 2022: Tema dan Ketentuan Pelaksanaan Upacara 25 November
Fikri mengatakan petugas gabungan masih berupaya mengevakuasi sejumlah korban yang diduga tertimpa bangunan di empat rumah.
Menurut Fikri, ada gempa susulan yang terjadi sekitar pukul 16.23 WIB yang guncangannya cukup keras seperti gempa pertama.
Sebelumnya, gempa tersebut terjadi pada pukul 13.21 WIB di titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT, sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca Juga: BMKG Sebut Ada 25 Gempa Susulan Guncang Kabupaten Cianjur
Dampak dari gempa itu pun menimbulkan kerusakan di sejumlah bangunan yang ada di Kabupaten Cianjur. Foto-foto dan video kerusakan bangunan warga pun tersebar di media sosial.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa itu juga terasa di wilayah Bandung Raya, Sukabumi, Garut, Jakarta, hingga Tangerang. Namun gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena gempa terjadi di daratan.
