Muhammadiyah dan NU Hari Raya Idul Fitri Berbeda, Anwar Abbas: Pentingnya Netralisasi Pemerintah

- 17 April 2023, 12:59 WIB
Tangkap Layar, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas
Tangkap Layar, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas /Foto: PMNU/

“Oleh karena itu jika ada yang mau memakai fasilitas negara seperti masjid dan tanah lapang untuk salat Idul Fitri, maka pemerintah harus berlaku arif bijaksana dengan mempersilahkan umat Islam untuk pengendali masjid dan tanah lapang yang dimiliki oleh negara tersebut,” kata Buya Anwar.

Nampak berbeda, Muhammadiyah sendiri telah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Sementara, pemerintah dan Nahdlatul Ulama masih menunggu hasil sidang Isbat yang biasanya dilaksanakan pada 29 Ramadhan.

Oleh karenanya, penetapan waktu Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah Muhammadiyah serta Pemerintah Nahdlatul Ulama terjadi perbedaan.

Baca Juga: Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan, Penting Untuk Hidupkan Amalan Ini

Hal tersebut membenarkan Wakil Presiden RI (Wapres) KH Ma'ruf Amin atas potensi perbedaan itu. Meski demikian, Wapres meminta umat muslim di Indonesia untuk menyikapi perbedaan tersebut dengan toleransi sesuai keyakinannya masing-masing.

Bahkan Wapres RI pun bilang, ketentuan perbedaan dalam penetapan 1 Syawal merupakan hal biasa di Indonesia. Sebab dalam penuturannya, memang sempat muncul konflik-konflik di tengah umat Islam pada awalnya, tetapi kemudian semua diupayakan untuk menghilangkan prinsip toleransi.

“Kita terus sosialisasi, edukasi. Sekarang rukun-rukun saja, sambil terus mencari metode untuk bisa mempertemukan dua metode ini, imkanur rukyah dan wujudul hilal,” tutur Wapres Ma'ruf Amin

Halaman:

Editor: Randi Ishab

Sumber: Inilah.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x