Jelang Prosesi Penobatan Sultan Ternate, Polisi Bersiaga di Kedaton Kesultanan Antisipasi Gangguan Kamtibmas

16 Desember 2021, 18:58 WIB
Undangan Penobatan Hidayat Mudaffar Sjah sebagai Sultan Ternate ke-49. (dok.Panitia) /

SUARA TERNATE - Kedaton Kesultanan Ternate rencananya akan melakukan prosesi tahapan pengukuhan Sultan Ternate ke-49 meski ada pro-kontra di dalam internal keluarga kesultanan.

Guna mengantisipasi terjadinya kericuhan seperti pada Rabu kemarin di halaman kedaton Kesultanan Ternate, aparat kepolisian dari Polres Ternate disiagakan di sekitar Kedaton.

"Kami akan terus memantau situasi dan perkembangan di Kedaton Kesultanan Ternate. Terutama dalam memberikan pengamanan secara maksimal guna menghindari adanya gangguan kamtibmas," kata Kasat Samapta Polres Ternate, AKP Albertus di Ternate, Kamis.

Baca Juga: Proses Sinonako Kolano Ternate Tetap Dilangsungkan, Tuli Lamo: Pengamanan Kita Pakai Sistem Berlapis

Dia menyatakan, Polres Ternate dibantu jajaran Intelkam Polda Malut akan terus disiagakan guna membantu dari sisi pengamananannya saja, selama tahapan prosesi pengukuhan oleh perangkat kesultanan.

"Memang, ada terjadi miskomunikasi di jajaran perangkat Kesultanan Ternate, sehingga ada insiden di Kedaton Kesultanan Ternate, tetapi telah diselesaikan," ujarnya.

Kendati demikian, kondisi keamanan masih dapat dikendalikan dan jajaran kepolisian tetap memantau kondisi kamtibmas di kawasan Kedaton Kesultanan Ternate.

Sebelumnya, pengangkatan Sultan Muda Ternate Hidayat Mudaffar Sjah ditolak keluarganya, sehingga sejumlah keluarga besar anak maupun cucu dari Sultan Mudaffar Sjah ke-48 datangi Kedaton Kesultanan Ternate untuk menolak adanya pengangkatan Sultan Hidayat Mudaffar Sjah.

Baca Juga: Memanas, Jelang Penobatan Sultan Ternate ke-49, Putra-Putri dari Mendiang Sultan Mudaffar Sjah Geruduk Kedaton

Juru Bicara Keluarga Sultan Mudaffar Sjah ke-48, Chaisar Dano Hadi menyatakan, sejumlah keluarga mendiang Sultan Ternate, Mudaffar Sjah II menolak adanya pengukuhan dan penobatan Sultan Ternate ke 49 Hidayat Mudaffar Sjah, karena dinilai tidak melalui prosedur konstitusi berlaku di Kesultanan Ternate tersebut.

Selain itu, mereka meminta agar anak, cucu maupun cicit dari Sultan Mudaffar Sjah ke-48 masih berada di Kedaton Kesultanan Ternate untuk meninggalkan Kedaton berdasarkan amanat dari Sultan Mudaffar Sjah ke-48 dan pengelolaannya diserahkan ke perangkat adat Kesultanan Ternate.

Pengukuhan Sultan Muda HIdayat Mudaffar Sjah pada 2 Desember 2021 di Kedaton Sultan Ternate dituding inprosedural, karena seharusnya dihadiri Fala Raha yakni Kimalaha Tomaidi/Tamadi dan tanpa melibatkan atau bermusyawarah dengan meminta pendapat dari tiga klan lainnya, yakni Kimalaha Tomaito, Kimalaha Marsaoly dan Kimalaha Tomagola.

"Karena berdasarkan Hukum Konstitusi/Hukum Adat Se Atorang Kesultanan Ternate, Empat Kian tersebut memiliki tugar dan fungsinya masing-masing dalam hal pengangkatan maupun pemberhentian seorang Sultan di Kesultanan Ternate, tetapi pengangkatan Sultan Hidayat Mudaffar Sjah sebagai Sultan Ternate ke-49 tidak sah," katanya.

Dia menyatakan, anak dari mendiang Mudaffar Sjah II, seperti Nuzuluddin Mudaffar Sjah, Sahmardan Mudaffar Sjah dan mewakili perangkat Kesultanan Ternate, Ismunandar Aim Sjah dan Hi Ibrahim Sadik menolak penobatan Sultan Hidayat Mudaffar Sjah, karena pemakaian mahkota Sultan Ternate yang fotonye beredar luas dicurigai sebagai foto editan, apabila memang benar foto tersebut asli, maka sudah sengat jelas menyalahi Hukum Konstitusi/Hukum Adat Kesultanan Ternate tentang tata cara pemakan Mahkota.

Sementara itu, berdasarkan undangan yang disebarkan, prosesi penobatan Sultan Ternate ke-49, Hidayat Mudaffar Sjah akan berlangsung pada Sabtu 18 Desember 2021 mendatang.***

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler