Pendapatan Petani di Maluku Utara Turun Selama September, BPS Ungkap Penyebabnya

- 2 Oktober 2021, 10:56 WIB
Salah satu petani memproduksi hasil perkebunan di masa pandemi
Salah satu petani memproduksi hasil perkebunan di masa pandemi /Foto: Crowde/

SUARA TERNATE - Pendapatan para petani di Maluku Utara (Malut) pada bulan September 2020 mengalami penurunan. Ini ditandai dengan menurunnya Nilai Tukar Petani (NTP).

Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara mencatat NTP pada bulan September tercatat sebesar 103,57. Jika dibanding dengan NTP bulan Agustus 2021 sebesar 104,5 persen, maka mengalami penurunan sebesar 0,56 persen.

Penurunan ini pun turut bedampak pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga petani (IKRT) yang pada September 2020 turun sebesar 0.22 persen menjadi 107,83. Sementara IKRT pada Agustus 2020 tercatat sebesar 108,07

Baca Juga: BMKG Prakirakan Potensi Hujan Lebat Disertai Kilat dan Banjir dapat Terjadi di Maluku Utara

Kepala BPS Malut, Aidil Adha menuturkan, penurunan NTP pada bulan September 2021 disebabkan terjadinya penurunan NTP pada 3 subsector pertanian.

Yakni Subsektor Hortikultura sebesar 1,52 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,56 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 0,47 persen.

Sedangkan dua subsektor lainnya yakni Tanaman pangan dan Peternakan mengalami kenaikan, masing-masing 0,20 persen dan dan 0,05 persen. "Dua subsektor ini mengalami kenaikan," kata Aidil dalam jumpa pers Jumat, 1 Oktober 2021 sebagaimana dikutip dari Antara.

Baca Juga: Terjerat Kasus Hukum, PDI-P Malut Usul PAW Amin Drakel, Kuasa Hukum: Itu Belum Inkrah

Aidil menyebut, NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Halaman:

Editor: Purwanto Ngatmo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah