SUARA TERNATE - Kopi Maluku memiliki keunikan rasa serta ukuran, bentuk, dan warna biji Kopinya.
Khusus untuk rasa, di setiap daerah tempat tumbuhnya di Maluku memiliki rasa berbeda. Setidaknya sudah ada pendataan 17 jenis kopi dari 17 desa yang ada di Maluku.
Kini, pelaku usaha di wilayah Maluku menyiasati akibat dampak Covid 19 dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk mempertahankan bisnis.
Baca Juga: Aroma Kopi Koya Semerbak di Belahan Nusantara
Salah satunya adalah Yayasan Kopi Maluku dan Koperasi Seribu Negeri Maluku yang mengembangkan usaha Kopi Tuni bekerja sama dengan para petani kopi.
Mereka bersiasat untuk mempertahankan keberlanjutan usaha Kopi Tuni, kopi yang diproduksi di wilayah Maluku, dengan mempromosikan keunggulan dan keunikan kopi asli serta menerapkan strategi pemasaran baru.
Ketua Yayasan Kopi Maluku Deltawan Viqjelen mengatakan bahwa Kopi Tuni memiliki keunikan, rasa serta ukuran, bentuk, dan warna biji Kopi Tuni bervariasi sesuai dengan tempat tumbuh dan cara penanamannya.
Deltawan Viqjelen, yang biasa disapa Dev, mengatakan bahwa rasa kopi di setiap daerah di Maluku berbeda dan Yayasan Kopi Maluku setidaknya sudah mengumpulkan 17 jenis kopi dari 17 desa yang ada di Maluku.
"Ini semua tergantung dengan jenis tanaman yang tumbuh di antara tanaman kopi itu. Di Maluku, kopi ditanam dengan metode tumpang sari, di antara tanaman lainnya, sehingga rasanya pun berbeda untuk tiap desa," katanya di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Ahad 28 November 2021.