SUARA TERNATE - Temuan manifest kapal yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan ternyata belum menjadi perhatian serius Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Ternate.
Buktinya, dalam tiga kasus kecelakaan kapal di Maluku Utara (Malut) tahun ini, selalu di temukan ketidasesuaian manifest dengan jumlah penumpang yang ada di kapal.
Terbakaranya KM Karya Indah pada 29 Mei 2021 misalnya, penumpang yang tercatat di manifest sebanyak 100 orang dan 14 ABK, padahal penumpang yang berhasil dievakuasi 260 orang.
Baca Juga: Beda dengan Vaksin Lainnya, Vaksin Janssen Cukup Satu Dosis, Efektif Jangkau Daerah Terpencil
Begitu pula pada insiden KM Simba 1 pada 8 September 2021 di perairan Kelupauan Sula. Kapal yang patah kemudi itu sesuai manifest mengangkut 100 penumpang. Namun yang berhasil diselamatkan sebanyak 322 orang
Ketidaksesuaian manifest ini juga ditemukan dalam insiden hilangnya KM Tiga Putri yang baru ditemukan Jumat 10 September 2021. Dimana, ada 23 penumpang yang ada di atas kapal
Sementara yang tertulis di manifest 8 orang. Sudah begitu, nama-nama awak kapal yang tercantum di manifest pun bukan yang terkini. Sebab sebagian diantaranya sudah tidak lagi menjadi ABK di kapal itu.
Baca Juga: Prediksi Napoli vs Juventus di Serie A Italia: Nyonya Tua Bisa Kembali Terluka
Kepala Kantor Badan Sar Nasional (Basarnas) Ternate Muhammad Arafah mengakui, ketidak sesuaian manifest ini turut mempersolit tim SAR dalam melakukan upaya penyelamatan.