Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023, torangguraici: Butuh Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

- 20 Maret 2023, 02:54 WIB
Wisata Guraici, Halmahera Selatan, Maluku Utara tampak indah kilauan pasir putih
Wisata Guraici, Halmahera Selatan, Maluku Utara tampak indah kilauan pasir putih /@torangguraici/Faisal Umar/

Suara Ternate - Desa wisata Lelei Guraici, Halmahera Selatan, Maluku Utara kini mendapat piagam penghargaan dari salah satu Desa Wisata yang masuk dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia, 2023. Selain itu, dua di antaranya, yakni desa wisata Akebay Maitara, Kota Tidore Kepulauan dan desa wisata Galo-Galo, Morotai.

Melalui akun instagram @kemenparekraf ri, Menteri Pariwisata dan Eknomi Kreatif, Sandiaga Uno mengumumkan 500 besar ADWI 2023, dari 4.573 desa wisata di seluruh Indonesia.

Salah satu desa wisata yang diumumkannya ialah desa wisata Lelei Guraici, yang merupakan tiga Kabupaten/Kota di Maluku Utara yang masuk dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia.

Baca Juga: Waduh! Tempat Hiburan Malam di Ternate, Maluku Utara Ditutup Selama Ramadhan

Selain itu, beliau menjelaskan bahwa desa-desa yang mengikuti ajang ADWI itu telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal.

ADWI sendiri merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa wisata yang memenuhi kriteria penilaian Kemenparekraf/Baparekraf, dan menjadi penggerak perekonomian Indonesia.

Kategori Penilaian ADWI 2023

Sementara, ada lima kategori penilaian yang menjadi kriteria seleksi seluruh peserta ADWI 2023.

Pertama, Daya Tarik

Desa wisata harus memiliki keunikan dan keautentikan daya tarik wisata, baik berupa alam, buatan, serta seni dan budaya.

Kedua, Pelayanan

Dalam kualitas pelayanan, desa wisata harus memiliki homastay agar dapat melestarikan budaya lokal dan toilet sebagai sarana prasarana kenyamanan wisatawan yang berkunjung.

Ketiga, Transformasi Digital

Transformasi digital merupakan bagian dari desa wisata yang dijadikan sebagai konten kreator untuk menciptakan dan mempromosikan desa wisata secara digital.

Keempat, Souvenir

Setiap desa wisata harus memiliki kreativitas dan hasil karya, berupa kuliner, fashion, kriya berbasis kearifan lokal.

Baca Juga: Hutan Wisata Pulo Tareba, Tempat Kemah dan Spot Sunset Terbaik di Ternate

Inisiatif Pemandu Wisata Guraici

Tak terlepas dari itu, pemandu wisata @torangguraici, Faisal Umar Djafar Kao, saat dihubungi menyampaikan bahwa mewakili pemandu wisata @torangguraici, cukup senang dan bersyukur karena akhirnya destinasi wisata Guraici Lelei didaftarkan untuk ikut ADWI tahun ini dan lolos untuk pertama kali yang didaftar langsung Dispar Halsel. Hal tersebut sebelumnya telah di sosialisasikan ke masyarakat Desa Lelei.

Beliau juga bilang, sudah beberapa kali ini kita hanya fokus mengandalkan media promosi lewat platfrom media sosial seadanya.

"Ke depan kita akan lebih fokus pada pendampingan terhadap masyarakat tentang pelayanan dan atraksi wisata yang lebih baik. Tugas ini bukan hanya saya dan teman-teman @torangguraici, tapi butuh dukungan semua kalangan, baik pemerintah hingga masyarakat," ujar Faisal.

Bahkan, beliau berharap kepada Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Desa agar sama-sama memperhatikan dan melakukan pendampingan agar geliat wisata di kepulauan Guraici tetap eksis.

Baca Juga: Wisata Pantai di Kota Ternate yang Harus Kamu Kunjungi

Bagi dia, kami merasa belum bisa menjamin untuk beberapa tahun ke depan berjalan sendiri tanpa kolaborasi dan dukungan terhadap semua baik pemerintah dan masyarakat, bahkan generasi muda yang ada di sepuluh kepulauan Guraici.

"Sehingga, perlu ada perbaikan fasilitas, pendampingan kelola wisata dari generasi muda dan nasyarakat di desa. Sebab kebangkitan pariwisata ada pada pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku bangkitnya desa wisata," pintanya.

Sementara, Rifaldi Mujaer selaku ketua Himpunan Mahasiswa Pelajar Guraici (HMPG), yang mewakili generasi muda sepuluh desa di kepulauan guraici ketika ditemui menyampaikan beberapa hal.

"Sebelumnya, mewakili generasi muda di sepuluh kepulauan guraici saya mengapresiasi kegiatan torangguraici atau local guide yang turut mengembangankan potensi sumber daya alam yang menjadi primadona wisata di guraici dan merupakan peran generasi muda yang antusias terhadap kreativitas dalam pengembangan desa wisata," ucapnya.

Adapun menurut, Rifaldi yang pertama adalah persoalan keamanan wisata. Bagi dia, ada hal-hal tertentu misalnya, tentang pengambilan pasir, merusak terumbu karang dan biota-biota laut lainnya. Karena, hal tersebut dapat merusak ekosistem laut dan bahkan bisa menyebabkan abrasi pantai.

Kedua, peran masyarakat dan generasi muda dalam mengikut sertakan untuk menjaga dan terlibat untuk mengembangkan kreativitas berupa produk lokal sebagai upaya kemajuan desa wisata.

Editor: Randi Ishab


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x