Cermati Batuk pada Kucing, Jika Kondisinya Sudah Seperti Ini Konsultasikan dengan Dokter Hewan

14 Oktober 2022, 11:15 WIB
Ilustrasi - Penyakit pada kucing. (Pexels/Hanna) /

SUARA TERNATE - Apakah kucing bisa mengalami batuk seperti manusia? Ternyata kucing juga bisa mengalami batuk, namun penyebab batuk dan pengobatannya berbeda dengan manusia.

Dilansir dari VCA Hospitals, kucing bisa mengalami batuk tetapi tidak sesering hewan lain. Batuk merupakan upaya ekspirasi pengeluaran udara secara tiba-tiba dan berisik dari paru-paru.

Umumnya batuk dipicu iritasi atau peradangan pada selaput lendir yang melapisi trakea, bronkus atau bronkiolus dalam mengeluarkan beberapa bahan asing atau akumulasi sekresi inflamasi seperti lendir.

Serangan batuk yang parah dapat berakhir dengan muntah dan bahkan mengeluarkan isi perut kucing.

Perlu dibedakan batuk biasa dan karena serangan asma. Kucing yang menderita asma akan bernapas dengan mulut terbuka. Ciri0ciri lainnya lidah atau gusi kucing berwarna kebiruan atau abu-abu.

Batuk pada kucing umumnya merupakan tanda adanya masalah peradangan yang memengaruhi saluran pernapasan bagian bawah, terutama beberapa bentuk bronkitis.

Peradangan ini sering disebabkan infeksi, terutama virus seperti feline viral rhinotracheitis, atau bakteri seperti Bordetella.

Dalam beberapa kasus, cacing parasit, terutama cacing hati menjadi penyebab batuk dan masalah pernapasan.

Selain itu alergi juga dapat menyebabkan batuk. Kucing dapat batuk karena adanya benda asing seperti rumput yang terhirup di dalam saluran napas, atau iritasi akibat cairan atau gas yang terhirup.

Baca Juga: Ganggu Aktivitas, Begini Cara Mencegah dan Mengobati Gajala Awal Flu Agar Tak Semakin Parah

Batuk pada kucing dapat menyertai penyakit saluran pernapasan atas ketika iritasi atau peradangan memengaruhi laring atau trakea, atau penyakit di hidung yang mengakibatkan sekresi berlebihan mengalir ke laring dan trakea, menyebabkan iritasi dan batuk.

Selama kondisi kesehatan kucing baik dan batuk tidak tidak menghasilkan produksi dahak atau ingus, tunda dulu ke dokter hewan,

Sebeliknya, jika batuk berlanjut lebih dari beberapa hari dengan kondisinya parah menghasilkan produksi dahak atau ingus atau jika kucing terlihat sakit maupun kehilangan berat badan, segera bawa ke dokter hewan.

Perawatan kucing batuk tergantung diagnosis dan kondisi medis. Dalam kasus ringan, pengobatan simtomatik dengan obat dekongestan (tipe obat-obatan untuk meringankan hidung mampet pada saluran pernapasan atas dapat membantu.

Namun jika diagnosisnya menular, pemberian antibiotik bisa memberikan perbaikan dengan cepat.

Selesaikan pengobatan sesuai resep karena jika tidak infeksi dapat kembali dan lebih sulit diobati.

Jika batuk yang dialami kucing semakin kronis selama satu hingga dua bulan, mungkin ada kerusakan permanen pada permukaan selaput lendir di paru-paru.

Pemberian suplemen untuk meningkatkan perbaikan selaput lendir yang berfungsi sebagai stimulan kekebalan dapat membantu.***

 

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: VCA Hospitals

Tags

Terkini

Terpopuler