Selain Bermanfaat Bagi Semua Orang, Dokter Sebut Manfaat Puasa Untuk Penderita Stroke Simak!

- 20 Maret 2024, 08:34 WIB
Ilustrasi penderita stroke (Sumber Foto: pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi penderita stroke (Sumber Foto: pexels/Andrea Piacquadio) /

SUARA TERNATE - Disebut oleh Dokter dari Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni) Lilir Amalini bahwa puasa bermanfaat bagi semua orang, termasuk penderita stroke, karena menyehatkan otak.

Untuk itu, menurut Lilir manfaatnya yang pertama ialah meremajakan sel otak. Karena saat puasa, Lilir menuturkan, terdapat proses yang dinamakan autofagi yaitu semacam detoksifikasi di mana sel-sel tua yang beracun, termasuk yang berada di otak, dibersihkan.

"Terus yang kedua juga dengan puasa itu akan meningkatkan fungsi kognitif. Jadi fungsi berpikir, fungsi belajar, memori," katanya dalam siaran KemenCast "Amankah Pasien Stroke Berpuasa?" yang disiarkan di kanal YouTube resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di Jakarta, seperti dikutip pada ANTARA, Selasa, 19 Maret 2024.

Baca Juga: Menarik! Lakukan Hidup Sehat dan Aman Saat Jalani Puasa di Bulan Ramadan Ala Ngabila Salama

Selain itu, Lilir juga menyebutkan, saat puasa ada produksi protein bernama Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang berfungsi membantu proses belajar serta meningkatkan kemampuan memori.

Adapun ketiga, lanjut dia, puasa mencegah penyakit neurodegeneratif atau penyakit yang disebabkan oleh penuaan, seperti Parkinson dan Alzheimer.

Sementara, stroke seperti yang dijelaskan Lilir merupakan penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran darah otak. Ada juga terdapat dua jenis stroke, ucap dia, yaitu iskemik yakni karena gangguan aliran darah ke otak, dan serta hemoragik karena perdarahan otak. Adapun menurutnya, yang paling banyak ditemukan ialah stroke iskemik.

Baca Juga: Pola Makan Sehat, Tips Sahur dan Saat Berbuka Puasa Yang Penting Untuk Diketahui

Sedangkan, penyebab terjadinya stroke menurutnya, yaitu hipertensi, diabetes, dislipidemia atau gangguan kolestrol tinggi, dan peyakit jantung. Sehingga, Lilir menilai stroke merupakan penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.

Berpuasa bagi penderita stroke, kata dia, boleh, namun perlu dilihat dulu kondisinya. Jika strokenya ringan, lalu kondisinya stabil setelah dicek dan dikonsultasikan dengan dokter, maka boleh berpuasa. Tetapi, bilamana fase strokenya masih akut, atau baru terkena stroke, dengan gula darah atau tekanan darah yang masih naik turun, maka disarankan untuk tidak berpuasa dulu.

Bagi penderita stroke yang berpuasa, dia menyarankan sebaiknya ketika berbuka, tidak langsung makan secars kalap, karena berisiko meningkatkan gula darah. Untuk itu, Lilir juga menyarakankan agar berbuka dengan air putih terlebih dahulu, kemudian buah-buahan seperti kurma, 1 hingga 3 biji.

Baca Juga: Penting Untuk Diketahui Langkah Orang Tua Mengajarkan Anak-Anak Berpuasa Pada Bulan Ramadan, Simak!

Lanjutnya, kalau sudah salat atau 15 menit setelah mengonsumsi makanan tersebut, baru boleh makan yang lebih berat. Kata dia, yang terpenting ialah membatasi asupan gula, garam, dan lemak.

"Yang bagus untuk pasien struk gini, pasien stroke itu membutuhkan vitamin B6, B12, dan asam folat. Nah itu makanan yang banyak mengandung itu adalah sayuran hijau, ikan, susu, telur, keju. Tapi pilih yang low fat ya," terangnya.

Editor: Randi Ishab

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x