Network
SUARA TERNATE - Nama Badrus Zeman menggebrak dunia musik Tanah Air. Melalui 'Impian Lorjhu’, Badrus membawa musik indie rock berbahasa Madura.
Badrus bercerita, project solo ini muncul setelah berbagai perjalanan musik yang dia lakukan. Setelah mendapat stimulus dari berbagai musik rock dan metal, pada akhir Agustus 2019, Badrus menggarap produksi musiknya.
“Pada akhir Agustus hingga November sebenarnya sudah mulai produksi. Dari rekaman audio sampai pembuatan video musik,” kata Badrus, saat ditemui beberapa hari lalu di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Pada project solo-nya pertama ini, dia dibantu musisi Madura, Rifan Khoridi. Dari kerja sama ini, lagu berjudul Nemor (Kemarau) dilepas ke publik.
“Nemor itu mulai rilis pada Februari 2020,” ucap dia.
Badrus mengatakan, format penggunaan bahasa Madura dalam penulisan lirik semakin mantap dia buat setelah menemukan band yang populer di Malaysia dan Singapura bernama The Swallows. Badrus menemukan keunikan penulisan lirik The Swallows yang menggunakan bahasa Madura-Bawean, sebuah pulau di utara Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
“Meskipun Lorjhu’ itu banyak sekali referensinya, musik Afrika dan segala macam, tapi The Swallows menjadi penting alasanku berbahasa Madura,” ujar dia.
Baca Juga: Festival Musik Lollapalooza Kedatangan J-Hope BTS Tahun Ini
Dengan berbahasa Madura, Badrus menciptakan keunikan tersendiri. Selain musiknya yang lebih modern, Lorjhu’ juga menyisipkan kisah-kisah khas masyarakat pesisir. Yang juga menjadi kunci dari album perdananya Peseser (Pesisir). Beberapa lagu yang mengisahkan pengalamannya tinggal di pesisir Sumenep yaitu, Kembang Koneng (Kembang Kuning); Nemor, dan Pengghir Sereng (Di Pinggir Pesisir).
