Network
SUARA TERNATE - Perkembangan berita dari BTS soal wajib militer menyebabkan harga saham HYBE naik-turun dalam beberapa bulan terakhir.
Harga saham HYBE anjlok Juni lalu, setelah BTS mengumumkan mereka akan fokus pada proyek solo dan hiatus sementara dari aktivitas grup.
Saat itu, saham HYBE turun 25 persen sehingga kehilangan kapitalisasi pasar 2 triliun won atau sekitar Rp24 triliun.
Dampak dari pengumuman itu, harga saham turun dari harga tertinggi 294.000 won atau sekitar Rp3.168.196 menjadi 145.000 won atau sekitar Rp1.562.546 pada Juni.
Setelah harga saham anjlok drastis, HYBE mengonfirmasi BTS tetap melakukan aktivitas grup, tetapi akan lebih fokus pada aktivitas solo.
Pada Senin, 19 September 2022, harga saham naik 2,27 persen. Kenaikan itu didorong hasil survei opini publik dimana sebagian besar responden menyetujui layanan alternatif untuk BTS.
Realmeter memiliki 1.018 responden berusia di atas 18 tahun. Survei dilakukan pada 14-15 September 2022.
Dikutip dari Korea Boo, hasil survei menunjukkan 60,9 persen responden mendukung revisi Undang-Undang Dinas Militer Negara.
UU itu memungkinkan artis yang mengangkat reputasi negara secara global menjalankan kewajiban tugas militer melalui layanan alternatif.
