PARFI 56 Ajak Pemerintah Terus Berkolaborasi Dukung Kualitas Industri Film Indonesia

- 31 Maret 2024, 11:27 WIB
Ketua Umum PARFI 56 Marcella Zaliyanti bersama Menparekraf Sandiaga Uno (Tangkap Layar Ig@marcella.zaliyanti)
Ketua Umum PARFI 56 Marcella Zaliyanti bersama Menparekraf Sandiaga Uno (Tangkap Layar [email protected]) /

SUARA TERNATE - Marcella Zalianty Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) 56 sampaikan ajakannya pada pemerintah agar tidak bosan untuk berkolaborasi meningkatkan kualitas ekosistem industri film Indonesia lewat dukungan hingga kebijakan yang konstruktif.

"Mengingat besarnya kontribusi industri film dan kreatif terhadap ekonomi nasional, kami semua berharap bahwa pemerintah tidak lelah dan terus memberikan kolaborasinya, kerja sama, dan dukungan lewat kebijakan-kebijakan yang konstruktif serta efektif yang memang bisa mendorong ekosistem perfilman nasional," tutur Marcella dalam peringatan Hari Film Nasional 2024 yang diadakan PARFI 56 di Jakarta, Sabtu 30 Maret 2024 dikutip pada ANTARA.

Mengenai hal itu, Marcella mengatakan sepanjang 2023 saja industri perfilman Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan jumlah penonton mencapai 54 juta lebih dan perfilman Indonesia mencatatkan pangsa pasar 61 persen.

Baca Juga: Mendorong Majunya Industri Perfilman Indonesia, Prilly Soroti Nilai Budaya Sebagai Karakteristik Khas Film

Sehingga, menurut dia, angka itu merupakan hal yang membanggakan mengingat angka tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun setelah masa sulit pandemi harus dihadapi oleh industri.

Marcella juga mengatakan salah satu faktor yang berkontribusi yaitu di samping bioskop yang masih menjadi jalur distribusi primadona untuk film-film dalam negeri, platform digital juga hadir sebagai akses distribusi baru meningkatkan minat masyarakat untuk menikmati film buatan anak bangsa.

"Saat melihat angka-angka tersebut, kita dapat melihat bahwa resiliensi dari pekerjaan film dan juga penontonnya luar biasa. Pada awalnya kita takutkan bahwa film Indonesia susah launch up, tapi ini (jumlah penonton dan market share) membuktikan resiliensi dan kecintaan masyarakat terhadap film produksi dalam negeri tetap bisa diandalkan atau patut dibanggakan," ucapnya.

Bahkan suportif yang diberikan pemerintah dalam hal kebijakan, disebut Marcella sebagai upaya pemerintah dalam mendukung industri perfilman dan juga ikut berkontribusi dalam peningkatan kualitas industri film.

Baca Juga: Hadiri Peringatan Hari Film Nasional, Sandiaga Uno Ajak Sineas Berkarya Dengan Bahasa Daerah

Hal itu, salah satunya berupa langkah mencabut film dari Daftar Negatif Investasi yang memberikan kesempatan industri film mendapatkan investasi lebih besar dari para pemilik modal asing.

Walaupun demikian, PARFI 56 harapkan terus ada dukungan berkelanjutan dari sisi regulasi pemerintah untuk dapat mendukung pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) industri film Indonesia.

Seperti halnya mewajibkan investor asing yang berproduksi di Indonesia untuk menggunakan talenta lokal baik untuk kru hingga aktor utamanya. Adapun,contoh lainnya dari sisi kebijakan yang diharapkan PARFI 56 dapat diberikan pemerintah untuk pertumbuhan industri perfilman yaitu berupa insentif pajak untuk produksi film.

Baca Juga: Artis Hengky Kurniawan disebut-sebut Masuk Dalam Bursa Cabup Blitar Pilkada Serentak 2024?

Adapun menurut dia, dengan hadirnya keringanan dari segi pajak, biaya tersebut nantinya bisa dialokasikan untuk mendukung pengembangan dari sisi riset hingga promosi film yang tentunya dapat meningkatkan kualitas karya.

"Di kita itu masih kurang pengembangan story untuk film. Dalam produksi kami seringkali jadi kurang waktu untuk riset, lalu kurang budget juga untuk promosi. Jadi kalau insentif pajak ini bisa didukung kembali pada ekosistem perfilman maka pertumbuhan SDM film dan kualitas produksinya diharapkan bisa lebih tinggi," jelas Marcella.

Untuk itu, ia berharap langkah-langkah serupa dapat diakomodasi oleh pemerintah untuk industri perfilman sehingga nantinya juga dapat meningkatkan kontribusi positif dari industri untuk perekonomian nasional Indonesia.

Editor: Randi Ishab

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x