Dalam Bahasa Inggris, Redo memiliki makna memperbaiki. Kata ini dirasa tepat untuk mewakili semangat pembaharuan dari Real dan Pedro. Semangat untuk terus belajar, dan selalu berusaha lebih baik dari sebelumnya.
Bisnis Kopi Koya mereka semakin menggeliat. Saat ini, Ogi dan Pedro mulai melakukan pembibitan kopi di Gunung Mahawu, Minahasa dengan metode agroforestri untuk selanjutnya ditanam di daerah Koya maupun di Gunung Mahawu itu sendiri.
Selain menggunakan kopi yang dibibit sendiri, mereka juga memberdayakan petani lokal untuk membeli kopinya dan selanjutnya dibawa ke rumahnya di Kota Manado untuk proses penggorengan, pengemasan dan pemasaran.
Baca Juga: Kenari Makian Diminati Dunia, Ini Manfaatnya bagi Tubuh Manusia
Dalam hal pemasaran, Bank Negara Indonesia (BNI) melalui program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) turut hadir dalam upaya pengembangan pemasaran UMKM binaannya seperti memfasilitasi seminar digitalisasi UMKM guna memperluas target pasar.
BNI dengan keunggulan jaringan internasionalnya memungkinkan UMKM Indonesia lebih terhubung dengan mitra luar negeri dan berorientasi ekspor dengan memberikan layanan melalui Xpora BNI agar dapat Go Produktif, Go Digital dan Go Global.
Terbukti dari pelatihan yang diadakan oleh BNI, petani lokal di Sulawesi Utara pun mudah memasarkan biji kopi. Kini, semerbak aroma Kopi Koya mulai tercium di belahan nusantara dan mancanegara. (Foto dan teks: Fauzan Editor: Prasetyo Utomo). ***