Network
SUARA TERNATE - Setelah 26 tahun menjadi pelatih ganda campuran di pelatnas Cipayung, legenda bulu tangkis Indonesia, Richard Mainaky akhirnya memutuskan mengakhiri kariernya sebagai pelatih.
Meski pria kelahiran Ternate, Maluku Utara secara resmi baru akan mundur pada 27 September 2021, namun surat oengunduran dirinya sudah diserahkan kepada PP PBSI pada Senin 6 September 2021
Dilansir dari berbabagi sumber, sosok kelahiran 23 Januari 1965 itu mengaku keputusan pensiun dari pelatih Pelatnas itu sudah diputuskan sejak 2020.
Baca Juga: Bukan Hanya Masker, Polisi juga Akan Periksa Sertifikat Vaksin Milik Pengendara di Jalan
Richard berencana pensiun setelah pergelaran Olimpiade Tokyo 2020. Namun, rencana tersebut tertunda lantaran Olimpiade diundur pada 2021.
”Saya masih punya tugas untuk menyiapkan Praveen/Melati. Pemain tidak saya beri tahu karena nanti bisa mengganggu konsentrasi mereka. Jadi, ini saya simpan untuk diri saya sendiri,” ujar Richard.
Keluaga yang menjadi pertimbangan bagi anak kedua dari tujuh bersaudara ini memilih mengakhiri kiprahnya di pelatnas. Dia merasa sudah cukup untuk bulu tangkis.
Baca Juga: Sudah 226 Napi di Maluku Utara Bebas setelah Dapat Asimilasi Covid-19
”Dari 1996 itu untuk saya sendiri. Waktu yang cukup lama habis untuk bulu tangkis daripada keluarga. Sekarang waktunya saya mengalah,” kata kakak dari Rexy Mainaky, Rionny Frederik Lambertus Mainaky, Marleve Mario Mainaky, dan Karel Leopold Mainaky itu.
