SUARA TERNATE - Mantan Menteri Kelautan dan perikanan (KP) Susi Pudjiastuti kini tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial twitter.
Ini menyusul viralnya video pesawat maskapai Susi Air yang diusir paksa dari hanggar di Malinau, Kalimantan Utara oleh Pemkab Malinau.
Dalam video yang diunggah Susi di akun twitternya itu, terlihat sejumlah petugas Satpol PP mendatangi sebuah hanggar yang terdapat pesawat Susi Air. Petugas langsung menarik paksa paksa pesawat dengan menggunakan rantai dan tiang besi.
Baca Juga: Diduga Depresi, WNA Asal Amerika Tewas Gantung Diri di Gianyar Bali
Di video itu pula terdengar suara seorang lelaki. “Saya minta, saya minta jangan ada yang ngambil video, ya,” tutur pria yang terekam video itu.
Pengusiran paksa pesawat Susi Air dari hanggar ini diketahui berlangsung pada Rabu 2 Februari 2022 pagi. Pengsuiran ini terkait persoalan sewa di hanggar.
Baca Juga: Ancam Tuntut Munarman dengan Pasal Hukuman Mati, Jaksa: Karena Dia Orang Berpengaruh
Dalam cuitannya, Susi mengaku cukup terkejut dengan pengusiran itu. PAdahal, pihaknya sudah sejak 10 tahun terakhir menyewa hanggar tersebut untuk melayani penerbangan di wilayah Kalimantan Utara.
“Seringkali ada kejutan dalam hari-hari kita. Kejutan hari ini, saya y dapat video dari anak saya tentang pesawat Susi Air dikeluarkan paksa oleh sekumpulan Satpol PP dari Hanggar Malinau,” cuit Susi.
Susi mengaku tak habis pikir dengan aksi pengusiran tersebut. “Kuasa, wewenang, begitu hebatnya. Apa yang kau lakukan 10 tahun terbang dan melayani wilayah Kaltara yang sulit dijangkau, ternyata..,” sesal Susi.
Susi kemudian mengungkap kejanggalan pengusiran pesawat Susi Air dari Malinau. “Persoalan: Susi Air sudah mengajukan perpanjangan beberapa kali sejak November tapi akhirnya ditolak,” bebernya.
Baca Juga: Suami Nekat Bakar Kantor Tempat Isteri Bekerja, Motifnya Hanya Gara-Gara Ini
Namun begitu, dia tak mengetahui persis alasan penolakan perpanjangan sewa itu. “Karena apa ditolak? Susi Air tdk tidak tahu. Itu kekuasaan dan wewenang Pemda Malinau,” tulis Susi.
Perempuan asal Pangandaran ini juga mengungkap keanehan. “Hal yang aneh karena 10 tahun ini perpanjangan tidak pernah ada masalah. Sudah 10 tahun harus terbang perintis di Kaltara,” ungkap Susi.
Baca Juga: Kejati Maluku Utara Periksa BPN Halmahera Tengah Soal Dugaan Praktik Mafia Tanah
Susi lantas mengungkap kejadian serupa yang pernah dialami pada 2010 lalu saat Susi Air diusir dari Nabire. “Sebab Bupatinya marah ajudannya tidak dapat kursi karena tiketnya memang sudah terjual semua,” bebernya.
“Kami tawarkan di flight kedua tidak mau. Akhirnya ya sudah kami pergi. Kelihatannya bisnis dan investasi di daerah masih tergantung pejabat daerah,” tandas Susi Pudjiastuti.***