BPDPKS Tandatangani 48 Perjanjian Kerjasama Litbang dan 7 Perjanjian Kerjasana Pendidikan

- 23 September 2022, 16:58 WIB
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.(BPDPKS)
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.(BPDPKS) /

SUARA TERNATE - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan Penandatangan Perjanjian Kerjasama Program Penelitian dan Pengambangan (Litbang) dan Beasiswa Pendidikan, untuk periode penetapan Tahun 2022.

Penandatangan perjanjian Kerjasama Penelitian dan Pengembangan dilakukan 17 Lembaga Penelitian dan Pengembangan.

Ke-17 Lembaga Penelitian dan Pengembangan yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Tadulako, Universitas Lambung Mangkurat dan AKPY STIPER.

Selanjutnya, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Universitas Syah Kuala, Universitas Airlangga, Universitas Lampung, Institut Teknologi Indonesia, Institut Teknologi Kalimantan, Universitas Jambi, Pusat Penelitian Kelapa Sawit dan Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Pada hari yang sama juga ditandatangani perjanjian Kerjasama Dukungan pendanaan beasiswa dengan 7 lembaga penyelenggara beasiswa pendidikan, yaitu AKPY STIPER, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Politeknik LPP, Politeknik Kampar, Institut Teknologi Sawit Indonesia, ITSB dan INSTIPER.

Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman telah menyetujui dukungan pendaanan penelitian dan pengembangan tahun 2022 ini sekitar Rp167,4 Milyar dengan pendanaan multiyear sampai dengan 3 tahun dan dukungan pendanaan beasiswa pendidikan sebesar Rp122 Milyar dengan pendanaan multiyear mulai dari Diploma 1,2,3, 4 dan Strata 1.

Setelah melewati proses seleksi, pada tahun 2022 ini, BPDPKS telah menyetujui sebanyak 46 usulan riset yang akan didanai, ditambah 2 usulan penelitian melalui jalur inisiatif dari Kementerian terkait.

Topik-topik penelitian yang didanai antara lain pengembangan material baru berbasis sawit dan biomassanya dengan menghasilkan nilai tambah tinggi, seperti ekstraksi furfural, bioavtur, carbon black, biolubricants, dan oleochemical lainnya.

Dari sisi hulu, dikembangkan juga dari bidang pemuliaan tanaman kelapa sawit untuk menghasilkan bibit unggul peningkat produktivitas dan pengembangan produk pangan dan pakan bernutrisi tinggi berbasis kelapa sawit.

Halaman:

Editor: Ahmad Zamzami


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah