Ahli: Pandemi Bentuk Karakteristik Massa Baru, EO Harus Waspada

- 10 November 2022, 20:29 WIB
Ilustrasi konser.
Ilustrasi konser. /Pixabay/ktphotography/

SUARA TERNATE - Tragedi dan insiden saat gelaran acara yang melibatkan banyak massa terjadi di dalam dan luar negeri menjadi sorotan.

Terbaru, penyelenggaraan konser NCT 127 di ICE BSD terpaksa dibubarkan karena 30 penonton pingsan akibat penonton saling dorong hingga merobohkan pagar pembatas.

Sepekan sebelumnya, festival musik Berdendang Bergoyang yang digelar di Istora Senayan, akhir Oktober juga kisruh karena kepadatan jumlah penonton yang melebihi kapasitas lokasi acara.

Tragedi yang lebih memilukan terjadi di perayaan malam Halloween di distrik Itaewon, Korea Selatan, di mana 156 orang meninggal dunia karena terimpit dan terinjak-injak massa.

Terlepas dari berbagai faktor penyebab aneka insiden dan tragedi itu, industri penyelenggaraan acara kini menghadapi tantangan berat.

Baca Juga: Ketua MPR Minta Pemerintah Perketat Izin Konser Musik Akibat Naiknya Kasus Covid-19

Manager Program S1 Event, Universitas Prasetiya Mulya, Hanesman Alkhair, mengatakan, saat ini para pelaku industri event organizer ditantang untuk terus berkreasi menjawab keinginan market yang mulai bangkit pasca-pandemi Covid-19.

“Di sisi lain, mereka juga harus lebih bersikap hati-hati dan teliti dalam menerapkan manajemen massa, terutama untuk penyelenggaraan acara yang melibatkan khalayak dalam jumlah besar,” ujar Hanesman, di Jakarta, Kamis, 10 November 2022.

Hanes menilai, salah satu faktor munculnya berbagai kejadian di luar dugaan pada sejumlah perhelatan akhir-akhir ini adalah tingginya antusiasme masyarakat untuk mendatangi acara keramaian, setelah hampir dua tahun lebih terkungkung pandemi.

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah