Memorabilia Timbangan Bebek yang Kini Digempur Digitalisasi

24 September 2021, 18:30 WIB
Pembuatan timbangan tradisional di Gondomanan, Yogyakarta, Jumat 24 September 2021. /Antara/Hendra Nurdiyansyah/

SUARA TERNATE - Memorabilia atau kenangan yang tersimpan pada alam benda yang mengingatkan kita pada suatu peristiwa.

Seperti relik dari masa lalu. Entah benda suvenir atau juga bangunan yang bisa memicu munculnya nostalgia yang memebawa ingatan manusia ke waktu lampau, tak terkecuali timbangan tradisional ini.

Timbangan tradisional atau sering disebut timbangan bebek dengan bentuknya yang khas sering kita temui di warung atau pasar bertahun-tahun lalu.

Kini fungsinya hampir hilang diganti timbangan digital, yang dengan kemajuan beradaban, mampu menakar lebih akurat.

Pembuatan timbangan tradisional di Gondomanan, Yogyakarta, Jumat 24 September 2021.

Timbangan tradisional rupanya masih terus diproduksi seperti yang diabadikan pewarta Antara Hendra Nurdiyansyah saat mengikuti proses pembuatan pembuatan timbangan meja di Gondomanan, Yogyakarta, Jumat 24 September 2021.

di sana, dia menyaksikan produksi timbangan meja ukuran 10 kg yang sudah ada sejak 1975. Kini, timbangan tradisional itu dijual Rp375.000per unit. berikut ini foto-fotonya.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan mengampanyekan masyarakat melek metrologi karena ketepatan ukuran dinilai merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam transaksi perdagangan.

Pembuatan timbangan tradisional di Gondomanan, Yogyakarta, Jumat 24 September 2021.

“Dalam transaksi perdagangan, seringkali yang diperhatikan harga, ketersediaan, dan distribusi. Ada hal lain yang tidak boleh luput, yaitu ketepatan ukuran, takaran, dan timbangan. Dengan kebijakan metrologi legal, diharapkan tidak ada penyimpangan yang terjadi sehingga tidak ada yang dirugikan, baik pelaku usaha maupun konsumen,” kata Mendag M Lutfi, Rabu 22 September 2021.

Untuk itu, pemerintah melalui Kemendag memiliki kebijakan metrologi legal untuk memastikan bahwa alat ukur, alat takar, dan alat timbang yang digunakan dalam aktivitas perdagangan di masyarakat sudah sesuai dengan ketentuan. Sejak 1999 kinerja tera dan tera ulang meningkat 124 persen.

Pembuatan timbangan tradisional di Gondomanan, Yogyakarta, Jumat 24 September 2021.

Mendag juga menyampaikan penggunaan alat ukur dalam transaksi perdagangan sangat bervariasi. Mulai dari penggunaan alat ukur di pasar rakyat hingga alat ukur yang digunakan dalam perdagangan internasional, terkait ekspor dan impor sebagai bagian dari pengamanan perdagangan.***

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler