Puji Ketahanan Hadapi Kesulitan di Dunia yang Cepat Berubah, PBB Minta Diskriminasi Terhadap Lansia Diakhiri

8 Oktober 2022, 21:31 WIB
Kelompok lanjut usia (lansia) masih menjadi pasar ponsel potensial. (Pixabay) /

SUARA TERNATE - PBB menegaskan pentingnya menantang pencitraan negatif dan anggapan yang salah tentang lanjut usia (lansia).

Karena itu, PBB menyerukan diakhirinya diskriminasi gender dan usia guna menciptakan peluang bagi lansia yang termasuk di dalamnya.

Sedikitnya 1,4 miliar orang bisa mencapai usia 60 tahun pada tahun 2030.

Jumlah itu sangat besar sehingga tidak bisa diabaikan begitu saja, terutama karena para lansia masih memberi kontribusi besar. 

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memuji pencapaian itu yang disebutnya sebagai sumber pengetahuan dan pengalaman berharga.

Pujian itu disampaikan saat peringatan Hari Lansia Internasional. 

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Guterres juga memuji ketahanan lebih dari 1 miliar lansia dalam menghadapi kesulitan di dunia yang selalu berubah. 

“Selama tahun-tahun terakhir telah disaksikan pergolakan dramatis dan lansia sering mendapati diri mereka ada di pusat krisis itu,” kata Guterres.

Dia mengatakan kelompok lansia sangat rentan terhadap berbagai tantangan, termasuk pandemi COVID-19, krisis iklim, konflik dan kemiskinan yang meningkat. 

"Namun dalam menghadapi ancaman ini, para lansia mengilhami kami dengan ketahanan mereka yang luar biasa," lanjutnya. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan umur yang lebih panjang memberi peluang untuk melakukan kegiatan baru seperti melanjutkan pendidikan atau karier baru, tergantung kondisi kesehatan.

Baca Juga: Ancaman NAFLD dan Difesiensi Vitamin D Masih Menjadi Masalah Besar Bagi Lansia

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan pentingnya antar negara bekerja sama membantu penuaan yang sehat. 

Kerjasama dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup lansia, keluarga dan komunitas mereka. 

"Dalam praktiknya itu berarti tetap waspada terhadap penuaan dan mendukung lansia dengan melibatkan mereka dalam komunitas, memberi perawatan kesehatan cepat tanggap dan perawatan jangka panjang yang berkualitas bagi mereka yang membutuhkannya,” kata Tedros.***

 

Editor: Ahmad Zamzami

Tags

Terkini

Terpopuler