Network
Suara Ternate, Musim hujan termasuk suatu keberkahan bagi petani, yang mana limpahan air dapat menumbuhkan budidaya tanaman dengan baik. Namun, di sisi lain musim hujan mendatangkan hama penyakit, terutama pada sayuran.
Hal tersebut dapat disebabkan karena air hujan secara alami bersifat asam. Sehingga, dalam artikel yang ditulis Sita Diani Putri, Penyuluh Pertanian Pertama, Dinas Pertanian Yogyakarta, terbit pada 6 November 2020, tentang "Antisipasi Petani Menghadapi Musim Hujan".
Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, ia menjelaskan, kandungan asam pada air hujan menyebabkan lapisan pada daun rusak, sehingga nutrisi menghilang.
Baca Juga: Update Terbaru Harga Pangan di Kota Ternate, Maluku Utara Pada 5 Januari 2024
Oleh karena itu, menurutnya, tanaman tidak tahan terhadap keadaan dingin, jamur dan serangga. Sementara, limpahan air hujan yang banyak juga berdampak pada pertumbuhan akar menjadi lambat, sehingga lebih sedikit nutrisi yang bisa diambil dan mineral-mineral penting menjadi hilang.
Maka, untuk meminimalisir dampak buruk musim hujan pada tanaman sayuran, Sita Diani Putri menuliskan beberapa tips yang dapat diterapkan petani, di antaranya sebagai berikut.
1. Penutupan dengan mulsa, terutama pada tanaman cabai dan tomat.
2. Melakukan penyiraman sepagi mungkin, dengan tujuan untuk melarutkan kandungan asam yang menempel pada tubuh tanaman.
3. Melakukan penyemprotan pestisida nabati sesering mungkin. Hal ini perlu dilakukan dikarenakan pada musim hujan sangat banyak hama menyerang, terutama belalang.
4. Penambahan dolomit pada permukaan media tanam untuk meminimalisir adanya jamur pada media tanam.
