Januari dan Februari 2024 Diperkiraan Puncak Musim Hujan, Begini Upaya Pencegahan Menurut Maskut Candranegara

- 4 Januari 2024, 20:15 WIB
Ilustarsi, upaya pencegahan di musim penghujan (sumber foto: Victoria/pixabay)
Ilustarsi, upaya pencegahan di musim penghujan (sumber foto: Victoria/pixabay) /

Suara Ternate, Januari dan Februari 2024 tahun ini, Indonesia diperkirakan mengalami puncak musim hujan. Hal yang tidak bisa dihindari misalnya, banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung adalah bencana alam yang sering terjadi, terutama di musim penghujan.

H Maskut Candranegara Pelaksana Tugas (PLT) Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU), menyatakan ada berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana di musim penghujan.

Kunci utama menurutnya dalam menghadapi potensi bencana, baik banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung ialah kesadaran dan kewaspadaan masyarakat. Baginya, masyarakat perlu lebih peka terhadap potensi bencana yang dapat saja timbul akibat cuaca ekstrem pada musim hujan.

Baca Juga: Harga Pangan di Ternate, Maluku Utara Cabe Rawit Merah Naik Tinggi Rp175.000 Per Kilogram 4 Januari 2024

“Selain itu, lembaga terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi KlimatologI Geofisika (BMKG) perlu menguatkan sinergi mitigasi dini agar masyarakat dapat terhindar dari resiko akibat bencana,” tuturnya menambahkan.

Maskut juga mengurai tiga potensi bencana yang kerap terjadi saat musim penghujan, yakni banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Menurutnya, banjir juga bermacam-macam jenisnya, bisa berupa genangan hingga luapan air dengan intensitas yang besar atau kerap disebut dengan banjir bandang.

Selain itu, tanah longsor kerap terjadi di kawasan perbukitan yang gundul dan jarang terdapat tumbuh-tumbuhan, sehingga disaat hujan intensitas tinggi maka akan terjadi longsor.

Baca Juga: Pembunuhan Saleh al-Arouri, Sayyid Hassan Nasrallah Menyebut Hizbullah Tidak Takut Berperang

“Adapun bencana puting beliung sulit diprediksi oleh masyarakat awam, sehingga perlu adanya edukasi dari BMKG terhadap masyarakat dalam mengantisipasi bencana puting beliung,” jelasnya.

Lantas, solusi yang ia tawarkan dalam penanganan bencana hidrometeorologi di Indonesia dalam beberapa langkah, yang penting dilakukan masyarakat. Di antaranya, memangkas daun dan ranting pada pohon-pohon besar, tidak membuang sampah sembarangan, dan menjaga kebersihan lingkungan.

"Membersihkan saluran air hingga sungai, serta selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dari sumber yang kompeten," jelasnya.






Editor: Randi Ishab

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x