Olahraga Tidak Berpengaruh pada Tubuh jika Masih Merokok, Simak Penjelasannya!

- 13 Maret 2022, 09:05 WIB
Ilustrasi - Tips waktu yang baik untuk berolahraga di bulan Ramadhan/Sumber gambar: Urban Company
Ilustrasi - Tips waktu yang baik untuk berolahraga di bulan Ramadhan/Sumber gambar: Urban Company /


SUARA TERNATE - Menerapkan pola hidup sehat marupakan kebiasaan baru yang sedang dilakukan masyarakat di tengah pandemi Covid-19, salah satunya dengan berolahraga demi menjaga kebugaran dan meningkatkan imunitas tubuh.

Walau telah berolahraga secara teratur, tapi terkadang kebiasaan-kebiasaan yang bisa berisiko mengganggu kesehatan masih sulit untuk ditinggalkan, salah satunya adalah merokok. Lantas, apa risiko rokok terhadap tubuh? Berikut penjelasannya dari berbagai sumber dilansir, Minggu, 13 Maret 2022.

Daya tahan tubuh yang kian menurun

Seperti dikutib dari situs resmi Cleveland Clinic, aktivitas merokok dapat mempengaruhi banyak aspek pada tubuh, termasuk daya tahan fisik. bila merokok, Anda mendapatkan lebih sedikit oksigen bagi jantung, paru-paru, dan otot sehingga mengurangi kebugaran.

Baca Juga: Inggris Gunakan Cara Unik Bantu Warga Berhenti Merokok

Karbon monoksida yang terkandung dalam asap rokok mengikat sel darah merah sehingga oksigen yang seharusnya didistribusikan ke jantung, paru-paru, otot, dan jaringan tubuh lainnya tidak dapat tersalurkan secara maksimal.

Kondisi ini menyebabkan peningkatan asam laktat, zat yang menyebabkan otot terasa lelah, pernapasan lebih berat, dan peningkatan rasa sakit setelah berolahraga.

“Penurunan oksigen mengurangi daya tahan fisik Anda sehingga lebih sulit untuk berolahraga dengan baik. Kondisi ini juga membuat Anda kesulitan dalam menjalankan aktivitas harian seperti naik tangga,” demikian penjelasan Cleveland Clinic.

Baca Juga: Ahli Sebut Rokok bisa Sebabkan Penyakit Kardiovaskuler

Detak jantung tinggi

Tak hanya itu, detak jantung perokok juga lebih tinggi daripada non-perokok karena penurunan kadar oksigen. Hal itu mengindikasikan jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Peradangan Tulang dan Sendi

Banyak yang mengira bahwa merokok hanya menyebabkan peradangan pada paru-paru. Namun, merokok juga mempengaruhi tulang dan sendi Anda sehingga meningkatkan risiko osteoporosis, nyeri punggung, hingga rheumatoid arthritis (peradangan sendi dan keseleo).

Baca Juga: Ahli Sarankan Rokok Alternatif bagi Perokok Aktif

Jika ada keluarga, sahabat, bahkan Anda sendiri mengalami kesulitan meninggalkan kebiasaan merokok, sebaiknya coba langkah-langkah berikut untuk kurangi risikonya.

Berhenti merokok

Dengan potensi risiko yang besar terhadap daya tahan fisik, Anda sebaiknya berhenti merokok secara total, meskipun tidak mudah. Cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter ataupun konselor maupun para ahli untuk membantu Anda berhenti merokok.

“Setelah memutuskan berhenti, mayoritas orang yang menemui penasihat akan melalui bulan pertama tanpa merokok,” kata Jennifer Percival, yang melatih para penasihat dalam program berhenti merokok, seperti dikutip dari situs resmi nhs.uk.

Namun jika berhenti merokok secara langsung sulit dilakukan, cobalah beralih ke produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan, vape, maupun kantong nikotin. Produk-produk alternatif ini lebih rendah risikonya daripada rokok karena tidak melalui proses pembakaran.

“Ini memungkinkan Anda untuk memperoleh nikotin tanpa sebagian besar zat berbahaya dari merokok, karena tidak mengandung TAR atau karbon monoksida. Penelitian juga telah membuktikan bahwa produk ini membantu Anda berhenti merokok,” demikian pernyataan NHS di laman resmi mereka.

Rutin olahraga

Selanjutnya, Anda dapat mulai berolahraga sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik masing-masing. Jika perlu, bisa melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk dapat ‘lampu hijau’.

Jika sudah menemukan program yang sesuai, Anda bisa mulai rutin melakukan aktivitas olahraga secara reguler.

Tidak harus yang berat, lakukan dulu yang ringan dengan perlahan.

“Misalnya, berjalan selama 10 menit hingga 20 menit dalam 3 atau 4 hari seminggu. Saat kebugaran meningkat, tambahkan durasi dan intensitas kardio. Dengan olahraga teratur, Anda akan merasa lebih baik,” seperti dikutip dari livestrong.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah