Musim Hujan Tiba, Simak Tips Mencegah Anak Terkena Dengue

- 20 Juli 2022, 21:17 WIB
Ilustrasi anak demam.
Ilustrasi anak demam. /Pixabay/Victoria_Art.

SUARA TERNATE - Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang menyerang anak pada musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan ke manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti.

Sebagai salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di Indonesia, Anda perlu mengetahui gejala demam berdarah pada anak.

Meski gejala DBD dapat hilang dalam waktu seminggu, namun jika semakin serius akan merusak organ. Bahkan menyebabkan kematian. Untuk mencegahnya, maka mengenali gejala DBD sejak dini sangat penting untuk dilakukan.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Sariawan Lidah, Bisa Picu Kanker?

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, jumlah kasus dengue dapat ditemukan pada seluruh kelompok usia, di mana pada rentang usia 5-14 tahun dan 15-44 tahun, masing-masing sebanyak 36,10 persen dan 38,01 persen.

Sementara itu, jumlah kasus kematian akibat dengue paling banyak adalah pada kelompok usia 5-14 tahun, yaitu sebanyak 40,58 persen.

Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi & Penyakit Tropis – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), anak-anak berada dekat dengan populasi nyamuk Aedes aegypti.

Baca Juga: Pakar Sebut Infus Vitamin Lebih Maksimal ketimbang Meminumnya dalam Bentuk Obat

"Anak paling dekat dengan tempat berkembang biak nyamuk," kata Anggraini dalam bincang virtual, Rabu, 20 Juli 2022.

Tak hanya itu, waktu aktif nyamuk bersamaan dengan jadwal aktivitas anak-anak pada umumnya.

"Nyamuk ini adalah nyamuk 'kota, rumahan, bersih', aktif pada siang hari dengan puncaknya pukul 08.00-13.00 serta 15.00-17.00," lanjut dia.

Baca Juga: Ini Serum yang Bisa Membantu Mengatasi Kerontokan Rambut

Nyamuk yang bisa menginfeksi anak dengan penyakit dengue ini cenderung menyukai aroma tubuh manusia. Oleh karena itu, ia mengingatkan orangtua untuk tidak menggantung baju yang sudah dipakai anak agar tidak menjadi tempat yang disukai nyamuk.

Setelah anak selesai bermain, segera cuci pakaian yang baru dipakai agar tak jadi sarang nyamuk. Ia mengatakan, orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam meminimalkan jumlah kasus dengue.

Para orangtua diharapkan mewaspadai adanya individu yang terjangkit dengue di lingkungan rumah, sekolah, tempat penitipan anak, maupun tempat bermain anak.

Baca Juga: Sariawan di Lidah? Hati-hati Kanker Lidah! Berikut Ciri-cirinya

"Apabila anak demam, berilah banyak minum, istirahat, dan segera ke layanan kesehatan untuk memastikan apakah ia terinfeksi oleh virus dengue."

Apabila anak memang terinfeksi dengue, upayakan setiap hari dapat berkonsultasi ke dokter dan waspadalah apabila anak memasuki fase penurunan demam yaitu di hari ke-3 sampai 7 sakit.

"Pada fase ini, anak mungkin menunjukkan tanda bahaya seperti muntah-muntah, nyeri perut hebat, perdarahan hidung atau tempat lain, tangan teraba lembap atau anyep, gelisah, kejang, atau sulit dibangunkan."

Apabila ditemukan tanda bahaya, segeralah membawa anak ke rumah sakit atau puskesmas dengan tempat perawatan karena kondisi dapat berlanjut menjadi berat yang mengancam kehidupan akibat terjadinya kebocoran plasma hebat, perdarahan berat dan kerusakan organ.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah