“Kalau terjadi penyerapan seperti itu, dalam dua minggu pertama ASI-nya bisa stop karena rangsangan untuk produksi tidak jalan, kontraksi untuk pengeluaran tidak jalan. Dia merasa bengkak, tidak mendapat pertolongan juga, terjadi penyerapan ke jaringan sekitar, lama-lama hormonnya tidak berproduksi,” terang Jeanne-Roos.
Oleh sebab itu, di sinilah pentingnya dukungan dari orang terdekat (support system), yaitu pihak suami untuk membantu istri atau sang ibu. Jeanne-Roos mengatakan suami dapat melakukan pijat oksitosin sebagai upaya melancarkan keluarnya ASI dari payudara ibu.
Baca Juga: Tips Perenting Menjaga Pola Asuh untuk Perkembangan Ideal Anak
Dengan pijat oksitosin, maka ibu akan merasa nyaman dan selanjutnya kontraksi otot saluran ASI dapat bekerja dengan lancar sehingga mendorong produksi ASI.
“Dengan dilakukan pemijatan, memang ada tekniknya, itu seringkali aliran ASI akan menjadi deras kembali,” pungkas Jeanne-Roos.***