“Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa kota membuat terjadinya social distancing. Yang menarik ternyata untuk orang tua, social distancing itu bagian normal, di mana banyak orang tua yang tidak memiliki visitor, tidak ada pengharapan lain,” kata Maliki.
Sebanyak 12 persen lansia perempuan tinggal bersama pasangan. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan 27 persen lansia laki-laki.
Selain itu, 16,2 persen lansia perempuan tinggal sendiri jauh lebih tinggi dibandingkan lansia laki-laki sebanyak 5,7 persen.
Kelompok itu mengkhawatirkan apabila dibanding kelompok yang tinggal bersama pasangan atau dengan anggota keluarga lainnya.
Baca Juga: Usia Tak Jadi Halangan, Lansia Ini Raih Gelar Sarjana di Usia 82 Tahun
Dari hasil riset, 9,7 persen penduduk lansia yang tidak puas dengan hidupnya mayoritas laki-laki. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan sebelum pandemi.
Sebaliknya, 27 persen lansia yang merasa bosan selama pandemi adalah mayoritas perempuan. Tingkat kebosanan berbeda tergantung dengan siapa para lansia tersebut tinggal.
“Yang tinggal dengan anak-anak lebih banyak penurunan kebosanan dibandingkan dengan yang tinggal dengan pasangan,” katanya.
Maliki menambahkan perlu analisis lebih lanjut dalam membuat kebijakan terkait kesehatan lansia.
Pengumpulan data dengan dukungan komunitas dan teknologi yang mempererat komunikasi dengan keluarga diperlukan untuk meningkatkan kesehatan lansia.***