Penyebab Kematian Tertinggi, Ini Strategi Pemerintah Turunkan Prevalensi Stroke

- 12 Oktober 2022, 20:44 WIB
Prevensi Stroke Campaign, Special 3D Cinema Lecture.(Kemenkes)
Prevensi Stroke Campaign, Special 3D Cinema Lecture.(Kemenkes) /

SUARA TERNATE - Stroke merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014 dan kedua di dunia pada tahun 2015.

Sejumlah strategi disusun pemerintah untuk menurunkan prevalensi stroke di Indonesia.

Strategi yang dilakukan dengan memperkuat upaya promotif preventif kesehatan masyarakat seperti mengkampanyekan konsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kadar gula dalam darah, rutin melakukan aktivitas fisik dan rutin cek kesehatan minimal 6 bulan sekali.

"Kalau belum melakukan pemeriksaan, do that. Mulai tahun depan deteksi dini akan ditanggung BPJS. Ingat ya, mencegah lebih mudah dan murah daripada mengobati," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Hal itu disampaikan Menkes dalam acara Prevensi Stroke Campaign, Special 3D Cinema Lecture yang digelar Perhimpunan Spesialis Bedah Syaraf di Karawaci, pada Selasa 11 Oktober 2022.

Selanjutnya, memperkuat layanan kesehatan untuk penyakit stroke. Saat ini jumlah fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan spesialis bedah belum memadai.

Dari 34 provinsi, baru 20 provinsi yang bisa melakukan tindakan pakai cathlab. Sementara 14 provinsi masih belum mampu menyediakan pelayanan stroke.

"Kami sedang berproses untuk memenuhi itu, terkait alatnya itu gampang. Saya sudah alokasikan untuk kanker, stroke, jantung dan ginjal sekitar 30 triliun sampai tahun 2027. Seluruh provinsi dan 514 Kabupaten/kota akan memiliki alat intervensi non-bedah. Ini pilar nomor dua transformasi layanan rujukan," jelas Menkes.

Selain itu, pemenuhan tenaga kesehatan juga sangat perlu. Saat ini jumlah dokter spesialis bedah masih sangat minim.

Halaman:

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x