Akibat Kritik Presiden, Pemerintah Tutup Stasiun Televisi Tak Berlisensi di Tunisia

- 7 Oktober 2021, 11:20 WIB
Kelompok oposisi Presiden Tunisia, Saied berdemonstrasi mengecam keputusan presiden yang mereka  sebut  sebagai 'kudeta' pada 25 Juli.
Kelompok oposisi Presiden Tunisia, Saied berdemonstrasi mengecam keputusan presiden yang mereka sebut sebagai 'kudeta' pada 25 Juli. /Al Jazeera

SUARA TERNATE - Regulator media independen Tunisia menjelaskan pada Rabu 6 Oktober 2021 bahwa pihaknya telah menutup stasiun tv yang tidak berlisensi yang sering melempar kritikan keras ke Presiden Kais Saied.

Kritikan itu diperuntukkan ke Presiden Saied semenjak dia mengambil mayoritas kekuasaan pada Juli dalam sebuah gerakan yang oleh lawannya disebutkan kudeta.

“Itu tayangan tanpa izin. Hukum akan ditegakkan kepada semua stasiun televisi yang melanggar hukum,” kata Kepala Regulator Media Tunisia Nouri Laimi kepada Reuters yang dikutip Suaraternate.

Baca Juga: Gara-gara Mendagri, Jadwal Pemilu dan Pilkada 2024 Kembali Batal Ditetapkan

Zaytouna merupakan salah satu televisi yang telah beroperasi bertahun-tahun tanpa lisensi yang membuat marah para pengawas media yang melihat stasiun penyiaran sebagai alat terlarang untuk pengaruh politik.

Pihak stasiun mengatakan polisi telah menggerebek markasnya dan menyita peralatan.

Namun, sejak Saied merebut kekuasaan eksekutif pada Juli, para kritikus mungkin melihat gerakan perlawanan terhadap media yang menentangnya sebagai upaya untuk merusak luasnya kebebasan pers Tunisia.

Zaytouna dikenal sebagai media yang dekat dengan partai Islamis moderat Ennahda, partai terbesar di parlemen dan paling vokal mengkritik Saied sejak intervensinya pada 25 Juli.

“Kedekataan itu tidak ada hubungannya dengan tindakan luar biasa yang diumumkan Presiden,” ujar Lajmi.

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah