SUARA TERNATE - Anggota Komsi IV DPR RI dari Maluku Utara (Malut) Alien Mus mengatakan, salah satu upaya untuk menurunkan angka stunting di Malut adalah dengan rajin menkonsumsi ikan.
Mantan Ketua DPRD Provinsi Malut tersebut menyampaikan hal tersebut saat membuka Pelatihan Pembesaran Ikan Nila Sistem Bioflok di Ambon, Maluku, Kamis 7 Oktober 2021
Kegiatan yang dilaksanakan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon itu diikuti 100 petani pembudidaya dari Kabupaten Halmahera Utara (Halut) dan Halmahera Barat (Halbar).
Baca Juga: Pesta 'Ngelem' Semakin Merajalela di Ternate. Lima Remaja Kembali Ditangkap
Pelatihan ini sejalan dengan program prioritas yang digaungkan Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono, yakni pengembangan kampung-kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.
Karena itu, dia mengatakan, pelatihan budidaya ikan Nila ini juga dapat mengurangi stunting di Malut. Sebab, dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengonsumsi ikan saat tangkapan berkurang karena kondisi alam tidak memungkinkan untuk melaut.
“Ada waktu-waktu tertentu ikan itu sangat susah dan ikan itu sangat mahal harganya, sehingga daya beli masyarakat juga malah beralih ke protein lain,” ujarnya sebagaimana dikutip dari laman resmi kementrian KP.
Baca Juga: Polisi Ringkus Otak Kerusuhan di Yahukimo Papua
Karenanya, budidaya ikan nila ini bagi dia menjadi solusi agar masyarakat dapat tetap terus mengonsumsi ikan.
Dia juga berharap, Kabupaten Halut dan Halbar dapat menjadi wilayah percontohan budidaya ikan dengan sistem bioflok di Malut.
Sementara itu, Ahli Gizi Sitti Hikmawatty menyatakan walaupun lebih rendah dibandingkan ikan laut perairan dalam, ikan Nila juga memiliki kandungan omega3.
Baca Juga: Tersandung Kasus Gelar Sarjana Palsu, Polwan Pecatan Polda Maluku Utara Gugat Rektor UMMU
“Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan omega 3 dalam ikan Nila. Selain itu, ikan Nila juga mengandung protein, mineral dan lemak tak jenuh yang bagus untuk kesehatan,” katanya seperti yang dikutip dari kedaipena.com.
Berdasarkan data, dalam satu ekor ikan Nila mengandung protein, asam folat, vitamin B12, fosfor, selenium, dan kalium.
“Dalam 100 gram ikan nila, terdapat sekitar 128 kalori, 0 gram karbohidrat, 26 gram protein, 3 gram lemak, serta sejumlah vitamin B3, B12, kalium, fosfor, serta selenium,” urainya.
Baca Juga: Petinju Kelahiran Ternate Wara-wiri di Kejuaraan Dunia, Kini Mewakili Kalsel pada PON XX Papua
Menurut literatur, ada beberapa manfaat yang bisa didapat dari rutin mengonsumsi ikan Nila.
“Ikan Nila mengandung asam lemak omega 3 yang dapat membantu menjaga kadar kolesterol tubuh. Selain itu, kandungan ini juga bisa membuat otot lebih baik dalam merespons hormon insulin. Dengan begitu, kandungan nila juga bisa memberi dampak yang baik pada pengidap penyakit diabetes,” ucapnya.
Protein dalam ikan juga bisa membuat orang merasa kenyang lebih lama dan membantu penyembuhan jaringan yang rusak dan menjaga keseimbangan hormon.
Baca Juga: Ini Daftar Kandidat Unggulan Peraih Ballon d'Or 2021 versi Rumah Bursa Taruhan
“Dengan mengonsumsi ikan juga membantu menjaga kesehatan tulang karena adanya kalsium yang ada pada ikan nila. Kalsium ini dibutuhkan tubuh untuk proses pembekuan darah dan kesehatan otot, termasuk otot jantung,” ucapnya lebih lanjut.
Selenium dalam ikan memiliki fungsi menstimulasi vitamin E dan vitamin C yang baik untuk kesehatan kulit. Antioksidan yang satu ini bisa membantu mencegah kerusakan sel yang bisa terjadi karena paparan radikal bebas berlebih. Hal itu bisa memicu munculnya tanda-tanda penuaan, seperti keriput, kulit kendur, serta muncul bercak hitam di wajah.
“Konsumsi ikan nila juga bisa membantu menjaga kesehatan otak. Hal ini berkat kandungan asam lemak dan Kalium pada ikan nila yang disebut bisa meningkatkan fungsi otak serta saraf,” pungkasnya.***