Keren, Perusahaan Tambang Ini Kibarkan Merah Putih di Bawah Laut sambil Tanam Seribu Terumbu Karang Buatan

- 18 Agustus 2021, 03:34 WIB
Pengibaran Bendera Merah Putih dan Penanaman Terumbu Karang Buatan di bawah laut Perairan Barat Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara oleh penyelam dari Harita Nickel, Selasa 17 Agustus 2021
Pengibaran Bendera Merah Putih dan Penanaman Terumbu Karang Buatan di bawah laut Perairan Barat Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara oleh penyelam dari Harita Nickel, Selasa 17 Agustus 2021 /Harita Nickel

SUARA TERNATE - Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia dilakukan secara khusus oleh Narita Nickel, salah satu perusahaan pertambangan dan hilirisasi di Maluku Utara.

Perusahaan nikel pertama di Indonesia yang memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik itu menggelar upacara bendera di bawah laut sambil menanam terumbu karang buatan di perairan bagian barat Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Penanaman seribu rumah ikan buatan berbentuk kubus berongga ini ternyata telah disusun sejak lama. Dimulai dengan penelitian kondisi perairan bersama pihak perguruan tinggi, penentuan lokasi dan bahan yang akan dipakai, hingga pada uji coba.

"Kali ini bentuk rumah ikan yang kami buat berupa huruf H, sesuai dengan logo perusaahaan,” terang Head of External Relation Harita Nickel, Stevi Thomas di lokasi, Selasa 17 Agustus 2021

Upacara dan penanaman terumbu karang buatan di kedalaman 3 – 5 meter ini, dalam rangka meningkatkan kualitas ekosistem laut. Dengan pemantauan berkala, dia meyakini dalam beberapa tahun ke depan, terumbu karang baru telah terbentuk.

“Terumbu karang sangatlah bermanfaat bagi kehidupan. Akan menjadi tempat tinggal, mencari makan, berlindung, dan berkembang biak bagi berbagai jenis biota laut. Abrasi pantai akan berkurang dengan sendirinya dan masyarakat pesisir semakin terlindungi,” ujarnya.

Yang tak kalah penting, terumbu karang dapat mengubah CO2 menjadi zat kapur. Ini berarti, terumbu karang dapat mengurangi pemanasan global. “Upaya ini pun tidak terhenti sampai di sini,” tegas Stevi.

Pada tahap berikutnya, penanaman terumbu karang buatan ini akan melibatkan kalangan perguruan tinggi dan masyarakat. Hal ini dilakukan agar kepedulian dan menjaga ekosistem laut menjadi tanggung jawab bersama.

“Mahasiswa dan para peneliti nantinya juga dapat memanfaatkan wilayah ini sebagai bahan penelitian," katanya.***

Editor: Purwanto Ngatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x