Network
SUARA TERNATE - Maluku Utara (Malut) ternyata menjadi provinsi dengan jumlah kasus kekerasan seksual yang cukup banyak.
Sepanjang tahun ini, tercatat sudah ada 109 kasus kekerasan seksual yang terjadi. Data tersebut dibeberkan langsung Direktur LSM Daurmala Maluku Utara Nurdefa Safar.
"Korbannya didominasi perempuan," ucap Nurdewa dalam acara refleksi hari hak asasi manusia (HAM), di Paddock Cafe, Kelurahan Mangga Dua, Ternate Selatan, Jumat, 10 Desember 2021
Baca Juga: Parah! Bayi yang Dilahirkan Para Santri, Dipakai Guru Pesantren Cabul untuk Minta Sumbangan
Namun, Nudewa menyayangkan dari 109 kasus kekerasan sekeusal yang itu banyak juga yang kemudian tidak diselesaikan secaraha hukum. Paling banyak adalah kasus KDRT.
"Banyak perkaranya dicabut. Kemudian ada juga 10 persen kasus lainya yang tidak diproses lebih lanjut karena permintaan dari korban sendiri," katanya.
Baca Juga: Info Loker Ternate: Hotel GAIA Lagi Buka Lowongan Kerja, Terima Lulusan SMA Sederajat
Dia menegaskan kasus-kasus kekerasan seksual tidak bisa diselesaikan secara damai, apa lagi karena motifnya uang.
Nurdewa mengakui kasus kekerasan seksual di Maluku Utara ini mulai marak paska konflik horizontal 2000 silam. Saat itu, banyak sekali kasus kekerasan seksual yang terjadi.
