Insiden Desa Wadas Ganjar Minta Maaf, Komnas HAM Mengaku Sudah Memfasilitasi Dialog Sejak Januari

- 9 Februari 2022, 11:37 WIB
Warga Desa Wadas menolak rencana pertambangan batuan andesit.
Warga Desa Wadas menolak rencana pertambangan batuan andesit. /Twitter @Wadas_Melawan/

SUARA TERNATE - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo minta maaf terkait insiden yang terjadi saat pengukuran lahan tambang di Desa Wadas, Purworejo, Selasa 8 Februari 2022.

"Saya ingin minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo, terkhusus yang ada di Desa Wadas," ujar Ganjar di Mapolres Purworejo, Rabu 9 Februari 2022.

Ganjar juga mengatakan bahwa warga yang sempat ditangkap akan segera dilepas.

Dia juga mengaku sudah melakukan pembicaraan intens dengan Kapolda Jateng terkait dengan kondisi di Wadas, termasuk mengenai warga yang sempat ditangkap oleh petugas sehubungan dengan insiden tersebut.

Baca Juga: Tindakan Represif oleh Aparat Kepolisian kepada Warga Desa Wadas, DPR: Tidak Sejalan dengan Program Presisi

Dalam kesempatan yang sama, Ganjar juga mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Komnas HAM terkait dengan warga yang ditangkap tersebut.

"Kami sempat berkomunikasi dengan Komnas HAM, dan Komnas HAM pun sepakat (dilepas) karena di antara kami komunikasi sangat intens terkait hal ini," demikian kata Ganjar.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan bahwa terkait insiden pihaknya mengamankan 64 warga yang diamankan di Mapolres Purworejo dan akan dibebaskan hari ini.

Baca Juga: Kekerasan Polisi kepada Warga di Desa Wadas, Komnas Ham: Polres Purworejo Segera Melepaskan

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah