Ini Pandangan Marshanda tentang Berdamai dengan Masa Lalu

- 29 November 2021, 11:00 WIB
Marshanda merasa apa yang diraihnya saat ini sudah membuatnya merasa cukup.
Marshanda merasa apa yang diraihnya saat ini sudah membuatnya merasa cukup. /Instagram.com/@marshanda99


SUARA TERNATE - Aktris Marshanda menyampaikan perspektifnya terkait “Seni Memaafkan Masa Lalu dan Berdamai dengan Diri” serta bagaimana dirinya memetik berbagai pelajaran berharga melalui proses-proses yang sudah dilalui dalam puncak perayaan Festival Pulih, pada 27 November 2021. Aktris ini mengutarakan beberapa pandangannya tentang belajar berdamai dengan masa lalu, dikutip dari keterangan resmi, Minggu, 28 November 2021.

Pengalaman yang buruk pada masa lalu

Pengalaman yang buruk di masa lalu tidak jarang meninggalkan bekas yang susah dilupakan. Semakin kita berupaya untuk meninggalkannya, kenangan buruk tersebut justru malah semakin tertanam di dalam benak dan pikiran kita. Memaafkan masa lalu dan berdamai dengan diri adalah sebuah pencapaian tersendiri bagi mereka yang sudah pernah atau sedang mengalami trauma dan luka batin. Marshanda adalah salah satunya. Beberapa tahun silam, perempuan yang sering disapa Caca itu mengaku kalau dirinya bahkan mengalami perseteruan dengan ibunya sendiri.

Baca Juga: Ramalan Zodiak: 4 Hal Ini Yang Bikin Taurus Sangat Sulit Dicintai

Pada tahun 2009, Marshanda didiagnosis mengidap bipolar, yaitu sebuah gangguan mental yang berhubungan dengan perubahan suasana hati, mulai dari posisi terendah atau yang biasa disebut sebagai depresif, sehingga tertekan ke posisi tertinggi atau yang sering disebut mania.

Marshanda menyatakan bahwa dirinya membutuhkan waktu sampai empat tahun untuk dapat mengakui bahwa dirinya memiliki bipolar. Dia sempat berada di masa penolakan. Hingga pada akhirnya, Marshanda dapat menerima kenyataan itu dan rajin kontrol ke psikiater, sehingga gangguan bipolar yang dialaminya bisa berangsur stabil.

Mengemban misi yang besar
“Bipolar ini, menurut para dokter dan psikiater di dunia, adalah sebuah disorder yang tak bisa disembuhkan. Sekarang pun aku masih ada gangguan itu, tapi karena sudah belajar menerima dan berdamai dengan keadaan, aku bisa tenang ketika tendensi buat kambuh,” ungkap Marshanda.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 28 November 2021: Leo Kurang Beruntung Soal Keuangan

Satu-satunya cara paling efektif agar gangguan tersebut tidak menjadi gangguan yang berbahaya, Marshanda mengungkapkan, adalah dengan mengatur emosi. Marshanda menegaskan bahwa mengatur emosi yang ia maksud tidak dilakukan dengan melawan emosi negatif.

“Jangan dilawan, diterima dan diidentifikasi saja: emosi apa yang sedang kita rasakan? Mengapa? Namun, akal sehat harus tetap kita dahulukan dan berjanji pada diri sendiri untuk terus berbenah diri menjadi lebih baik,” terangnya.

Perempuan kelahiran 1989 ini juga merasa bahwa tantangan dan kesulitan yang dirinya hadapi selama ini tidak hadir tanpa alasan. “Banyak yang kirim DM, 'Tadinya gue hampir bunuh diri, tapi saat lihat YouTube lo, gue urungkan niat itu.' Aku percaya ini misi besar, jadi aku merasa berkewajiban untuk share pengalamanku ke lebih banyak orang," ujar Marshanda tegas.

Baca Juga: Ayah dan Ibu punya Peran yang Sama dalam Mengasuh Anak, Simak Pemaparan Nadiem Makarim!

Memanusiakan perasaan sendiri
Menjawab pertanyaan seorang peserta tentang penyakit bipolar yang juga ia idap, Marshanda menegaskan beberapa hal yang perlu dilakukan.

“Lakukan riset sebanyak mungkin, ketahui lebih banyak hal tentang bipolar, pahami karakter bipolarmu juga secara personal karena bipolar yang aku miliki, misalnya, tidak selalu sama dengan bipolar yang pun kamu derita. Kenali hal-hal apa saja yang menjadi trigger."

"Kalau aku pribadi, saat kurang tidur lebih tepatnya, aku akan lebih mudah merasa gelisah, panik, ketika ada suara yang berisik. Kalau aku yang dulu, aku akan menolak perasaan tidak sukaku dan berpikir, 'Ini, nih, gejala orang bipolar.' Kalau sudah tau dan lebih sadar, aku akan embrace perasaan itu dan menyatakan bahwa perasaan itu valid.”

Manusiakan perasaan kita sendiri karena hal tersebut berarti bentuk lain dari self-love. Rutinlah bermeditasi, perkaya pengetahuan, berbagilah ke orang-orang yang memang membuat kita nyaman, ketahui apa yang menjadi titik kuat dan lemah kita agar kita pun bisa menjadi semakin mawas diri.

Marshanda berpesan, “Yang terpenting, carilah bantuan dari profesional apabila kamu merasa kamu sudah membutuhkannya, terlebih ketika produktivitasmu jadi terganggu karena hal tersebut.”***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah