Pemkot sendiri sudah melakukan langkah penanganan di tujuh lokasi tersebut yang masuk dalam DRB (Daerah Rawan Banjir).
Itu bisa dilihat pada pembuatan drainase di wilayah Ternate Tengah.
Seperti di sebagain Jalan Yos Sudarso depan Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Utara dan sepanjang Jalan Kapitan Pattimura bagian Timur di tahun kemarin. "Penangan itu untuk mengurai debit air saat hujan deras menuju Kelurahan Gamalama." katanya.
Baca Juga: Rektor IPDN Hadi Prabowo Raih Penghargaan, Selesaikan Sengketa Perbatasan Indonesia-Malaysia
Sementara di tahun 2021 penanganan DRB hanya berlangsung di wilayah Ternate Utara. Tepatnya di Kelurahan Salero Jalan A.M. Kamaruddin yang hingga saat masih dalam proses pekerjaan, dengan anggaran sebesar Rp1,7 miliar.
Bambang mengaku, perbaikan drainase tahun ini juga mestinya dilakukan di wilayah Ternate Tengah dan Selatan. Hanya saja anggarannya dipending karena recofusing APBD.
Di Ternate Tengah misalnya, pekerjaan drainase yang dipending itu berada di depan Polres Ternate dan sekitarnya, termasuk juga arah jalan pasar Kota Baru. "Estimasi anggaran yang diploting untuk penanganan DRB di Ternate Tengah kurang lebih mendekati Rp2 miliar," katanya
Baca Juga: Pegawai Kena PHK, Mulai Februari 2023 Dapat Jaminan Kehilangan Pekerjaan
Sementara untuk Ternate Selatan, sebelumnya dialokaskan pagu sebesar Rp1,9 miliar untuk perbaikan drainase yang berada di sekitaran Mangga Dua Farma dan Areal Bastiong Pasar.
Imbas dari dipendingnya pekerjaan darinase ini, maka beberapa titik genangan di dua wilayah ini masih akan menjadi langganan banjir.***