Network
SUARA TERNATE - Badan Eksekutim Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menepis kabar yang menyebut aksi unjukrasa besar-besaran di Istana Negara Senin 11 April 2022, menuntun Jokowi mundur dari Kursi Presiden.
Hal ini ditegaskan Koordinator BEM SI Kaharuddin menanggapi munculnya poster yang mengatasnamakan BEM SI dan mencantumkan pernyataan. "Turunkan Jokowi dan kroninya" yang beredar di media sosial.
“Belum ada poster aksi yang kami keluarkan,” tegas Kaharuddin. “Di sini kami bukan untuk menggulingkan (Jokowi). Kami tegaskan bahwa mahasiswa berdiri tegak sebagai oposisi, sebagai pengawas dan pengontrol kebijakan pemerintah, karena hari ini oposisi itu lemah,” sambugnya.
Baca Juga: Catat! Ini Syarat Terbaru Ibadah Haji 2022, Usia Dibawah 65 Tahun dan Sudah Divaksin Penuh
Ia menegaskan bawah aksi demo yang rencnanya melibatkan 1000 mahasiswa dari berbagai kampus dan elemen gerakan itu, tidak ditunggangi oleh kubu politik mana pun, murni aspirai dari berbagai daerah yang diserap para mahasiswa untuk disampaikan kepada pemerintah.
Kata dia, independensi BEM SI dari kepentingan politik tertentu dapat dibuktikan lewat adanya kajian yang mendasari tuntutan-tuntutan kepada istana
Baca Juga: Terbanyak dalam Sejarah, BTS Raih 7 Nominasi di Billboard Music Awards 2022
“Bisa dilihat, setiap BEM SI melakukan aksi, itu ada kajian dari tuntutan yang dibawa. Ketika ada kajian, maka tidak bisa digerakan oleh siapa pun,” ujarnya.
BEM SI sendiri akan membawa 18 tuntutan dalam aksi demo di Istana Negara 11 April 2022, dimana 6 tuntutan berasal dari demo 28 Maret 2022 lalu, ditambah 12 tuntutan yang pernah disuarakan pada aksi 7 tahun pemerintahan Jokowi 21 Oktober 2021.
