Hadiri HUT Perumda Air Minum Ake Gaale ke 37, Wali Kota Ternate Harap ada Perubahan 

- 9 Maret 2024, 22:29 WIB
Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman saat beri sambutan di acara HUT ke 37 Perumda Air Minum Ake Gaale/
Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman saat beri sambutan di acara HUT ke 37 Perumda Air Minum Ake Gaale/ /Ewin /

SUARA TERNATE - Wali Kota Ternate, Maluku Utara, M Tauhid Soleman, menghadiri acara puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-37 Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PAM) Ake Gaale Kota Ternate yang berlangsung di Kantor PAM Ake Gaale Ternate, Sabtu (9/3). 

Acara tersebut dihadiri jajaran Dewan Direksi, Dewan Pengawas, ratusan karyawan-karyawati PAM Ake Gaale Kota Ternate, Sekda Kota Ternate, serta sejumlah pimpinan OPD Kota Ternate.

Saat memberikan sambutan di acara tersebut, Wali Kota Tauhid menyampaikan, di tahun 2024 ini ada 14 program prioritas yang laksanakan, dua di antaranya adalah program prioritas industrialisasi pengolahan sampah secara partisipatif, dan konservasi sumber daya air. 

Baca Juga: Dirut Perumda Air Minum Ake Gaale Pastikan, Pelayanan Selama Ramadhan Tetap Dioptimalkan

Dua program prioritas tersebut, kata dia, kini diemban oleh Pj Direktur Utama PAM Ake Gaale Kota Ternate, Muhammad Syafei yang kini juga menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate.   

“Artinya apa? beliau (Syafei) diamanahi untuk melaksanakan dua hal penting yang saat ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah kota Ternate untuk kita tuntaskan, satu terkait dengan penanganan sampah dan yang kedua terkait dengan persoalan air bersih atau air minum,” kata Tauhid.

Menurut Tauhid, Syafei telah berupaya untuk membuat organisasi PAM Ake Gaale sebagai super tim yang melibatkan seluruh jajaran direksi, pejabat hingga karyawan dan karyawati PAM Ake Gaale. 

Baca Juga: Dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan, Satpol PP dan Kepolisian di Ternate Gelar Operasi Pekat

Syafei pun dinilainya mampu membangun semangat dan kekompakan kerja di jajarannya, sehingga keharmonisan dan kondusifitas di dalam perusahaan bisa terawat.

“Kita tidak mungkin bisa bekerja kalau suasana itu tidak kondusif, kita tidak mungkin bisa melayani dengan baik kalau tidak ada kekompakkan, artinya apa? bahwa semua ini diakselerasikan dalam rangka untuk memenuhi harapan masyarakat Kota Ternate,” kata dia.

Air bersih atau air minum itu kata Tauhid, merupakan bagian dari pelayanan dasar. Itu sebabnya dia mengapresiasi kinerja PAM Ake Gaale yang telah terus berupaya membuat terobosan, sehingga beberapa wilayah yang sejak lama belum terlayani kini telah dapat menikmati air bersih. 

Seperti terobosan pelayanan air bersih yang dibuat di Kelurahan Fitu, Kelurahan Gambesi, Kelurahan Tongole, Kelurahan Tobona, dan Kelurahan Tubo.

“Mudah-mudahan keluhan-keluhan selama ini terkait dengan masalah air, masalah sampah Insya Allah secara perlahan tapi pasti kita akan mampu menuntaskannya, karena itulah sesuatu yang paling nampak sekaligus yang paling dirasakan oleh masyarakat Kota Ternate,” jelas dia.

Tauhid bilang, pemerintah daerah memang menginginkan agar kota memiliki taman yang bagus, jalan-jalan yang rapi juga trotoarnya. Namun, jika masalah sampah dan air bersih belum terpenuhi secara merata maka tentu pemerintah yang akan disalahkan.

“Tetapi kesemuanya ketika itu menjadi gangguan air, menjadi gangguan sampah, itu akan terpulang kepada saya sebagai wali kota dianggap tidak mampu menuntaskan harapan dan impian sekaligus ekspektasi dari masyarakat untuk bagaimana membawa agar Ternate ini bisa mewujudkan mandiri dan berkeadilan,” ungkapnya.

Sebab itu pula, bagi Tauhid persoalan keadilan itu harus yang paling diutamakan. Apalagi masih banyak juga masyarakat yang hidup di daratan ketinggian yang belum tersentuh pelayanan air bersih.

“Dan saya minta sesuai dengan semangat yang sudah diwujudkan salah satunya ini, Ake Dege Moi Ka Fo Ahu, (Setetes air adalah kehidupan),” ucap dia.

Kalimat Ake Dege Moi Ka Fo Ahu yang menggunakan bahasa Ternate itu, lanjut Tauhid, adalah salah satu nilai intrinsik yang diberikan dan melekat di PAM Ake Gaale selain jargon, “mengalir tiada henti, melayani sepenuh hati,” agar menjadi penyemangat kerja dalam memberikan pelayanan, terutama air bersih bagi masyarakat Kota Ternate.

“Tetapi nilai paling terpenting apa? bahwa setetes air itu adalah kehidupan. Jadi air itu gambarannya apa? gambarannya adalah rejeki,” timpal dia.

Tauhid pun berharap pada hari peringatan HUT ke-37 ini PAM Ake Gaale perlu merenungkan sudah berapa jauh capaian yang telah dikerjakan di tahun-tahun sebelumnya dan kemudian memandang kedepan secara visioner apa pekerjaan yang perlu dituntaskan di tengah tingginya tuntutan masyarakat terkait air bersih.

“Karena masyarakat ini bergerak, masyarakat ini mintanya banyak, maka harus bisa membaca semangat jaman, apa semangat jaman? yaitu perubahan, jadi harus ada perubahan-perubahan yang dilakukan oleh perusahaan ini supaya mengarah kepada hal yang lebih baik,” harap dia.***

Editor: Asri Sikumbang


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x