SUARA TERNATE - Kurikulum Sekolah Penggerak (KSP) adalah program Merdeka Belajar yang diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim pada 1 Februari 2021 lalu.
Program ini dimulai pada tahun ajaran 2021/2222 di 2.500 sekolah yang tersebar di 34 provinsi dan 111 kabupaten/kota.
Program ini berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik melalui enam Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
Baca Juga: Dalam Ratas, Jokowi Soroti Maluku Utara karena Capaian Vaksinasi Masih Rendah
Dengan harapan, siswa mandiri, bernalar kritis, berkebinekaan global, bergotong royong, dan kreatif. Intinya, mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter.
KSP merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. KSP akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak ke tahap lebih maju.
Program ini dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi bagian dari program sekolah penggerak.
Baca Juga: Miris, Tiga Pelajar SMA di Ternate Terjaring Razia saat Kedapatan Bolos dan Merokok di Depan Sekolah
Beberapa Perbedaan KSP dengan Kurikulum 2013 (K13)