Radio

- 11 September 2021, 20:49 WIB
Ilustrasi. Radio kuno.
Ilustrasi. Radio kuno. /Pixabay/OProprioMarco/

Presiden Soekarno saat berkunjung ke Soa Siu di tahun yang sama sempat berpidato mengobarkan revolusi merebut Irian Barat di stasiun radio perjuangan ini. 

Radio di masa lalu memiliki wajah yang menyatukan. Kita mendengar sambil menyimpan sesuatu yang baru - yang terdengar dari radio. Entah itu nama orang, nama kota, sebuah pentas, sebuah tragedi, sebuah kemenangan atau   pengingat waktu. Semuanya tersimpan dalam kenangan.

Pada suatu masa setelah perang usai, kita pernah berdebar menunggu berita radio. Ada informasi harga sembako, jadwal kapal, berita duka, cuaca, panggilan kerja, informasi lulus sekolah, lagu kenangan dan suara-suara penyiar bernada bariton atau centil yang memanjakan kuping.

Ada sosok Om dan Bibi Desa yang melegenda atau Om Kota yang hadir saban sore menyapa pendengar.

Kita mengenang masa ketika harus menukar koin dan antri di telepon umum hanya untuk menyapa penyiar favorit atau memesan lagu kesukaan. 

Kita mengingat semuanya tetapi tak sadar ada yang terus berubah. Kemajuan tekhnologi informasi melenyapkan banyak keasyikan masa lalu. Radio tak lagi jadi “kebutuhan”.  Komersialisasi ruang privat memberi banyak pilihan. Saat ini, fragmentasi sosial kita makin tercerai berai dengan kemunculan internet.

Orang berkerumun secara maya jika punya kesamaan pikiran. Tirani komunal dibentuk untuk mengukuhkan kepentingan kelompok.

Francis Fukuyama dalam best sellernya “Identitas” memberi justifikasi bahwa gagasan masing masing kelompok untuk menguatkan identitas sendiri yang tak bisa dijangkau orang luar tercermin dari penggunaan istilah “pengalaman hidup” yang makin marak.

Dia berbeda dengan “pengalaman”. Anomali keduanya merujuk pada perbedaan antara kata dalam bahasa Jerman, “erfahrung” dan “erlebnis”. 

Erfahrung atau pengalaman menunjuk pada sesuatu yang bisa dibagikan. Sedangkan “erlebnis” yang memasukkan kata “Leben” atau hidup berarti persepsi subyektif dari pengalaman yang tak bisa dibagikan kepada yang lain.

Halaman:

Editor: Purwanto Ngatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah