Ini Empat Area Tumbuh Kembang Anak yang Dinilai Dokter

- 12 Desember 2021, 12:00 WIB
dokter spesialis rehabilitasi medis dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menyarankan para orangtua untuk mengamati 4 area tumbuh kembang anak.
dokter spesialis rehabilitasi medis dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menyarankan para orangtua untuk mengamati 4 area tumbuh kembang anak. /pixabay/i410hlr


SUARA TERNATE - Seorang dokter spesialis rehabilitasi medis di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Amien Suharti, menerangkan, dalam tumbuh kembang anak terdapat empat area perkembangan yang dinilai oleh para dokter.

Keempat area tersebut adalah bicara dan bahasa, motorik kasar, motorik halus, serta sosio-emosional.

"Bicara dan bahasa yaitu kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, dan mengikuti perintah. Motorik kasar, yaitu kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar," ujarnya dalam siaran pers RSUI.

Sedangkan motorik halus, ialah kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang melibatkan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

Baca Juga: Ini Tips agar Anak Suka Makan Sayur

Area keempat, sosio-emosional yaitu kemampuan mandiri, bersosialisasi, hingga berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut Amien, jika terdapat gangguan tumbuh kembang anak, maka prinsip tata laksana rehabilitasi medik mengoptimalkan kemampuan individu untuk mempertahankan dan mencapai tingkat fungsi fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual yang lebih baik sehingga terjadi peningkatan kualitas hidup.

Dalam penanganan masalah disabilitas, dokter rehabilitasi medik akan melakukan asesmen apakah ada gangguan fungsi komunikasi atau gangguan fungsional aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: 5 Cara Ajak Anak Masuki Dunia Ilmu Pengetahuan dengan Membangun Literasi Ilmu

Setelah diasesmen, dokter akan menentukan intervensi apa yang dapat diberikan kepada pasien, yang diantaranya bisa bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.

Amien mengatakan, di sini, stimulasi sangatlah penting. Stimulasi yakni proses merangsang hubungan antar sel-sel otak yang dilakukan sejak dini secara terus-menerus, yang dapat mengembangkan berbagai kemampuan anak melalui pembentukan sirkuit otak.

“Dengan stimulasi yang cukup serta nutrisi yang baik, sinap akan berkembang pesat dan jalinan saraf lebih luas, yang pada akhirnya berperan dalam meningkatkan kecerdasan anak," kata Amien.

Baca Juga: IDAI Imbau Orangtua Lengkapi Imunisasi pada Anak

Dalam menangani gangguan pemrosesan sensori anak, fokus terapi di rehabilitasi medis yaitu memunculkan motivasi anak untuk bermain interaktif dan bermakna sehingga partisipasi aktif dari pasien yang diterapi juga sangatlah penting.

“Penanganan disabilitas pada anak dengan tata laksana yang tepat dapat mengembalikan kemampuan fungsional dan partisipasi anak sesuai usia. Hal yang menarik setiap anak memiliki potensi, walaupun mungkin dia adalah seorang anak disabel,” demikian kata dia.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah