BPOM: Pengetahuan Masyarakat terkait Jamu masih Harus Ditingkatkan

- 14 Juli 2022, 07:13 WIB
Ilustrasi jamu tradisional yang terbuat dari jahe, salah satu minuman yang dianjurkan dr. Saddam Ismail untuk dikonsumsi saat haid.
Ilustrasi jamu tradisional yang terbuat dari jahe, salah satu minuman yang dianjurkan dr. Saddam Ismail untuk dikonsumsi saat haid. /Pixabay.com/silviarita


SUARA TERNATE - BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menilai pengetahuan masyarakat terkait keamanan dan manfaat jamu, obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik masih harus ditingkatkan lagi.

"Pengetahuan masyarakat tentang keamanan dan manfaat jamu, obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik masih perlu terus ditingkatkan," kata Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan POM RI, Reri Indriani dalam acara daring, Rabu, 13 Juli 2022.

Reri pun mengatakan, berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Badan POM, diketahui bahwa indeks kesadaran masyarakat terkait keamanan manfaat dan mutu obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik masih lebih rendah ketimbang obat dan pangan olahan.

Baca Juga: Ini Hal Penting yang Harus Kamu Ketahui sebelum Mengikuti Lari Marathon!

Di lain sisi, ungkapnya, masih cukup banyak oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan promosi atau iklan berlebihan terhadap obat tradisional, jamu, kosmetik, dan suplemen kesehatan.

Dia mencontohkan adanya promosi yang mengklaim bahwa jamu atau suplemen kesehatan tertentu yang mampu membunuh virus corona.

"Klaim yang masih berlebihan tersebut akan mempunyai dampak negatif bagi masyarakat. Masih banyak yang percaya terhadap klaim tersebut. Padahal, sampai saat ini belum ada obat tradisional atau jamu yang disetujui untuk obat COVID-19," kata dia.

Baca Juga: Simak Cara Tepat Mengurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular Pada Anak

Reri mengatakan, untuk menyikapi hal tersebut, Badan POM terus meningkatkan upaya pengawasan yang melibatkan tiga pilar, yakni pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.

Salah satunya dengan membentuk Duta Jamu Aman dan Duta Kosmetik Aman, sebagai perpanjangan tangan dari pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Badan POM.

"Karena Badan POM tidak mungkin bekerja sendiri, sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah ini terbatas. Pemberdayaan masyarakat, khususnya para pelajar yang nanti akan menjadi generasi penerus ini tentu merupakan suatu investasi yang berdampak signifikan untuk meningkatkan perilaku masyarakat untuk hidup sehat," kata dia.

Untuk meningkatkan kompetensi para Duta Jamu Aman dan Kosmetik Aman, Badan POM menggelar kegiatan bertajuk "Advance Training Duta" yang merupakan bagian dari rangkaian BPOM Goes to School/Campus 2022.

Kegiatan tersebut digelar secara luring di Hotel Horison Ultima Bekasi, Jawa Barat serta daring melalui zoom meeting selama dua hari, 13-14 Juli 2022.

Terdapat 249 duta terbaik yang mengikuti acara ini, terdiri dari 213 Duta Kosmetik Aman dan 36 Duta Jamu aman dari seluruh Indonesia.

Selama dua hari kegiatan, mereka akan mengikuti serangkaian pelatihan, seperti teknik membuat presentasi dan infografis, public speaking, teknik membuat video digital, kelas kecantikan, pengenalan jamu Nusantara, serta tren pengawasan jamu/obat tradisional dan kosmetik.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x