SUARA TERNATE - Hari Kanker Payudara Sedunia diperingati setiap 19 Oktober. Peringatan ini sekaligus sebagai pengingat, khususnya wanita untuk menjaga kesehatannya.
Di antara kanker lainnya, kanker payudara menempati urutan pertama di Indonesia. Kanker payudara menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
Data Globocan tahun 2020 menyebutkan jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya lebih dari 22 ribu jiwa kasus.
Dilansir laman Kemenkes, Tingginya angka kanker payudara di Indonesia menjadi prioritas penanganan pemerintah. Namun demikian bukan berarti penanganan kanker jenis lainnya diabaikan.
Pada saat bersamaan, Kemenkes tetap melakukan upaya penanggulangan terhadap penyakit kanker lainnya seperti tertuang dalam Rencana Aksi Nasional Kanker 2022-2022.
Baca Juga: Hari Menopause Sedunia Diperingati Setiap Tanggal 18 Oktober, Kenali Gejalanya
Dalam ketentuan ini, Strategi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara Indonesia mencakup tiga pilar yaitu promosi kesehatan, deteksi dini dan tatalaksana kasus.
Secara rinci ketiga pilar itu menargetkan 80% perempuan usia 30-50 tahun dideteksi dini kanker payudara, 40% kasus didiagnosis pada stage 1 dan 2 dan 90 hari untuk mendapatkan pengobatan.
Untuk mencapai target ini, Kemenkes tidak bekerja sendiri, melainkan turut dibantu berbagai pihak seperti Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).