SUARA TERNATE - Seorang karyawan Apple dipecat usai memimpin aksi membagikan informasi mengenai apa yang mereka sebut sebagai pelecehan dan diskriminasi dalam perusahaan.
Janneke Parrish, Manajer program di Apple, mengaku mendapat pemberitahuan dari Apple bahwasanya dirinya diberhentikan karena menghapus materi di perangkat milik perusahaan sewaktu ia sedang diselidiki karena membocorkan informasi ke media.
Kepada Reuters, dia membantah tuduhan tersebut. Parrish mengutarakan, ia menghapus aplikasi yang memuat informasi pribadi dan finansial sebelum memberikan perangkat ke Apple sebagai bagian dari proses penyelidikan.
Baca Juga: Alami Peningkatan Penonton di Indonesia, YouTube: Kita Sudah Jadi Sumber Inspirasi
Parris meyakini, dirinya dipecat karena aktivisme di perusahaan.
"Untuk saya, ini terlihat jelas pembalasan karena saya berbicara tentang penyalahgunaan yang terjadi pada orang yang mempekerjakan saya, kesetaraan gaji dan secara umum tentang kondisi tempat kerja," ujar Parrish.
Undang-undang di Amerika Serikat melindungi hak pekerja agar membahas topik tertentu, termasuk kondisi tempat kerja, diskriminasi, serta kesetaraan gaji.
Beberapa waktu ke belakang, karyawan maupun mantan karyawan Apple menceritakan pelecehan dan diskriminasi yang mereka alami. Parrish dan beberapa orang koleganya menggunggah cerita di media sosial dan platform penerbitan, berjudul #AppleToo.