Selama Pandemi Serangan Siber di Sektor Keuangan Meningkat

- 28 Oktober 2021, 16:49 WIB
Ilustrasi. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengutarakan jika serangan siber meningkat selama wabah COVID-19.
Ilustrasi. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengutarakan jika serangan siber meningkat selama wabah COVID-19. /Pixabay/geralt/

SUARA TERNATE - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengutarakan jika serangan siber meningkat selama wabah COVID-19, dengan sektor keuangan merupakan industri yang terbanyak mendapat serangan.

Fungsional Sandiman Muda, Direktorat Keamanan Siber dan Sandi sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata BSSN Mawidyanto Agustian menjelaskan berlangsungnya serangan siber ini disebabkan karena minat peretas dalam menjebol sistem.

Berdasar data dari Cybernews, penelusuran dengan keyword hacking course (kursus peretasan) dan etchical hacking course (kursus etika peretasan) capai titik pencarian paling tinggi sepanjang sejarah.

Baca Juga: Awas! BIN serta 10 Kementerian dan Lembaga Diduga Disusupi Hacker China

Disamping itu, terjadi kenaikan kunjungan situs atau komunitas peretas sebesar 66 persen di Maret 2020, kata Mawidyanto pada webinar, Kamis 28 Oktober 2021.

Menurut IBM Security X-Force (2021), serangan siber pada top 10 industri di tahun 2020 terjadi di sektor keuangan sebesar 23 persen. Manufaktur berada di peringkat kedua dengan 17,7 persen dan sektor energi pada urutan ketiga 10,2 persen.

"Pandemi ini banyak serangan siber dan jenisnya pun cukup signifikan ada yang dari data saja dan benar-benar mencuri servernya. Polanya pun variatif, akses yang berpusat di kantor, sekarang mengakses jaringan kantor tanpa proteksi tertentu. Itu menjadi celah untuk membuka pintu serangan siber," jelasnya.

Dari banyaknya serangan siber pada industri keuangan, 28 persennya merupakan server access dan 10 persennya berupa ransomware.

Mawidyanto juga menjelaskan beberapa jenis tren serangan siber yang terjadi di sektor keuangan seperti DDOS atau serangan yang dilakukan untuk melumpuhkan sistem layanan mengingat kebutuhan layanan daring meningkat pesat di masa pandemi.

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah