Tok..Tok..Tok...Komisi I DPR RI Setuju Andika Perkasa Jadi Panglima TNI. Ini Visi Misinya

- 6 November 2021, 15:23 WIB
Jenderal Andika Perkasa disetujui Komisi I DPR RI menjadi Panglima TNI setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan.
Jenderal Andika Perkasa disetujui Komisi I DPR RI menjadi Panglima TNI setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan. /instagram.com/dpr_ri

SUARA TERNATE - Selesai sudah proses uji kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI Andika Perkasa di Komisi I DPR RI yang berlangsung Sabtu 6 November 2021.

Kepala Staf TNI AD (KSAD) itu tinggal menunggu persetujuan DPR RI yang disahkan lewat rapat paripurna yang akan digelar 8 November 2021.

Sebab, Komisi I DPR RI sendiri resmi menyetujui Andika Perkasa untuk menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun November 2021 ini.

Baca Juga: Prediksi Derby Manchester di Liga Inggris 2021-2022: Jangan Sampai Tragedi 0-5 Terulang

Persetujuan itu disampaikan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid usai melakukan fit and proper test terhadap Andika Perkasa.

“Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI,” ujar Meutya di Gedung DPR, Sabtu 6 November 2021

Politsi Partai Golkar ini mengatakan persetujuan Komisi I DPR terhadap Andika Perkasa menjadi Panglima TNI lantaran telah melakukan rapat internal.

Baca Juga: Polisi Tes Urine Sopir Vanessa Angel. Ternyata Hasilnya..

“Komisi I DPR telah melaksanakan rapat internal terkait dengan pergantian persetujuan sesuai dengan Surat Presiden (Supres) kepada ketua DPR,” katanya.

Meutya menambahkan, proses selanjutnya DPR menggelar rapat paripurna pada Senin 8 November 2021 untuk menyetujui Andika Perkasa ditetapkan sebagai Panglima TNI, sebelum selanjutnya dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Bak Firasat, Setelah Lagu 'Pulang', Vanessa Angel juga Siapkan Single Terbaru 'Goodbye'

“Dengan demikian Komisi I untuk kemudian dibawakan di rapat paripurna terkekat, Insya Allah saudara calon Panglima untuk dimasukan ke rapat paripurna,” ungkapnya.

Menrespons Komisi I DPR telah menyetujui menjadi Panglima TNI, Andika Perkasa hanya mengatakan terima kasih kepada anggota dewan yang telah menetapkannya menjadi orang nomor satu di militer. “Terima kasih atas dukungannya,” singkat Andika.

Dalam menjalani uji kelayakan dan kepatutan Andika menjelaskan secara singkat visi dan misi yang bertajuk 'TNI adalah kita'.

Baca Juga: Ada Buah Kenari, Ini 4 Camilan yang Bisa Tingkatkan Daya Ingat

"Saya memilih 'TNI adalah kita'. Memang sangat singkat sekali, tetapi justru di sini saya ingin masyarakat Indonesia, masyarakat internasional untuk melihat TNI sebagai kita atau bagian dari mereka," jelas Andika

Menantu mantan Kepala BIN A.M Hendro Priyono itu juga menyampaikan delapan fokus utama dari 15 tugas yang akan dijalankan saat menjabat nanti.


1.Mengembalikan tugas TNI Sesuai peraturan perundangan.

Menurut Andika, setiap tugas para prajurit militer berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 34/2004 tentang TNI.

Baca Juga: Konflik yang Tak Kunjung Usai antara Orang Rimba dengan Perkebunan Sawit.

"Tugas-tugas yang kami laksanakan selama ini sudah diatur dalam UU, tapi implementasinya saya lihat masih banyak kelemahan. Itu jadi prioritas saya bagaimana mengembalikan tugas-tugas yang kita lakukan ini dengan benar-benar berpegang kepada peraturan perundangan," tuturnya.

“Dan harapan saya tidak mengambil sektor kementerian tau lembaga lain,” ujar Andika

2.Penguatan keamanan di perbatasan

Menurutnya, operasi pengamanan perbatasan ini juga sesuatu yang harus menjadi fokus dalam hal peningkatan. "Peningkatannya bagaimana, nanti detailnya Ibu/Bapak sekalian yang saya siap menjawab pada saat sesi ini dinyatakan tertutup," pintanya.

Baca Juga: Gawat! 31 Orang ASN Tersangka Kasus Terorisme, Ada Anggota Polri dan TNI

3.Peningkatan kesiapsiagaan satuan TNI

Hal itu dilakukan untuk menghadapi setiap tantangan nyata yang bakal dihadapi oleh TNI. Menurut Andika, bayaknya yang bisa dilakuakan untuk membuat TNI jauh lebih siap, baik menghadapi operasi militer untuk perang ataupun non perang

4.Peningkatan operasional keamanan siber.

Yakni seperti pembangunan, penguatan cepat tanggap kemanan siber, selain itu juga perlu penguatan kelembagaan, infastruktur dan sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga: Siapkan Kartu Sembako, Bansos Rp600 Ribu Segera Cair. Buruan Cek di cekbansos.kemensos.go.id

"Cyber adalah fokus kami berikutnya karena memang saat ini memang sudah hadir di mana-mana, sehingga kita tidak bisa menghindar. Dan menurut saya harus menjadi fokus yang lebih penting dibandingkan dengan keperluan-keperluan lain," katanya.

5.Peningkatan sinergitas intelijen di wilayah konflik.

Misalnya dengan peningakatan kapabilitas satuan intelijen dan penguatan tata kelola dan koordinasi intelijen. “Terutama di daerah-daerah yang ada gangguan keamanan, horizontal, vertikal dan menurut kami perlu mendapat prioritas,” tuturnya.

Baca Juga: Buntut Insiden Penembakan, Suami Mendiang Halyna Hutchins Diduga akan Tuntut Alec Baldwin


6. Pemantapan interoperabilitas Tri Matra Terpadu dalam operasi TNI.

Seperti pengintegrasian, doktrin, taktik dan strategi antara matra. Kemudian peningkatan efektivitas penyelenggaran komando, kendali, komunikasi, komputer, siber, intelijen, pengamatan dan pengintaian dalam operasi militer.

“Ini harus terus menerus dan semakin sering kita lakukan, sehingga semakin tahu kelemahan dan kekurangan kita dan bagaimana di dalam kondisi yang masih terpenuhi ini kita melakukan operasi bersama dengan tiga angkatan, karena itu kebutuhan yang tidak terhindarkan,” katanya.

Baca Juga: Pertama di Asia, Indonesia jadi Tuan Rumah Konferensi Asosiasi Polisi Wanita Internasional

7. Penguatan integrasi penataan organisasi

Untuk mewujudkan TNI yang adaktif, menurut Andika perlu dilakukan penguatan tata kelola organisasi. Selain itu perlu revitalisasi dan reaklisasi dan fungsi organisasi di lingkungan TNI.

“Ini masih banyak ruang untuk perbaikan, karena saya melihat masih banyak ruang perbaikan. Ini masih bisa diperbaiki untuk membuat team work atau kerja sama,” ungkapnya.

8. Reaktulasisi peran diplomasi militer sesuai kebijakan politik luar negeri.

Baca Juga: DPRD Kota Ternate Sebut Sebanyak 2.000 Warga Tercoret dari DTKS

Seperti memperluas latihan bersama dengan militer negara sahabat secara berimbang dengan memperhatikan konstelasi geopolitik dan geostrategis sejalan dengan kebijakan politik luar negeri. “Ini satu hal yang memang harus lebih perhatian jika suatu saat saya dipercaya jadi Panglima TNI,” ucapnya

"Demikian apa yang bisa saya paparkan, dan saya siap untuk menerima pertanyaan maupun pendalaman tentang apa yang saya anggap cukup penting ini dengan sesi tertutup, apabila dimungkinkan. Terima kasih," tukas Andika.***

Editor: Purwanto Ngatmo

Sumber: PMJNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x