Peneliti Medsos Patahkan Big Data Luhut yang Sebut 110 juta Rakyat Inginkan Pemilu 2024 Ditunda

- 14 Maret 2022, 08:47 WIB
Cuitan Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi Patahkan Klaim Big Data Luhut / Tangkapan Layar Twitter / @ismailfahmi
Cuitan Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi Patahkan Klaim Big Data Luhut / Tangkapan Layar Twitter / @ismailfahmi /

SUARA TERNATE - Klaim Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memiliki big data bahwa mayoritas rakyat Indonesia menginginkan Pemilu 2024 ditunda, dipatahkan peneliti media sosial Ismail Fahmi

Sebagaimana data yang dimiliki Founder of Drone Emprit and Media Kernels Indonesia itu, hanya 10 ribu akun di Twitter yang sebenarnya berbicara tentang perpanjangan masa jabatan presiden.

Data itu mengacu pada data Lab 45 dan Drone Emprit pada 2021 lalu. Fahmi menjelaskan, data pengguna Twitter di Indonesia pada tahun 2022 jumlahnya berkisar 18 juta.

Baca Juga: Soal Logo Halal Baru Kemenag, Petinggi MUI Beri Komentar Tegas

Sehingga data dari Drone Emprit dan Lab 45, hanya sebanyak 10.852 netizen yang berbicara soal perpanjangan jabatan kepala negara. Artinya bila dipersentekan hanya sebanyak 0,55 persen. “Jadi 10 ribu ke 18 juta kan cuma 0,55 persen, kecil sekali,” katanya, Sabtu 12 Maret 2022

Sementara penguna Facebook pada tahun 2024 sebanyak 140 juta. Jika diasumsukan 0,55 persen yang membahas isu perpanjangan jabatan Presiden. Maka hanya mendapatkan 77 ribu akun.

Baca Juga: Jokowi Gelar Ritual 'Kendi Nusantara' di Lokasi IKN, Roy Suryo Sentil Ritual Mobil ESEMKA

“Jadi untuk mendapatkan 100 juta percakapan masih kurang 1.000 kali, jadi harus dinaikkan 1.000 kali,” ungkapnya.

Karena itu, Fahmi mengungkapkan, tidak mungkin ada sebanyak 110 juta netizen di media sosial yang mendukung ataupun berbicara mengenai perpanjangan jabatan presiden.

Halaman:

Editor: Purwanto Ngatmo

Sumber: Twitter @ismailfahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x