Network
SUARA TERNATE - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) membukukan nilai transaksi lelang sebesar Rp35 triliun sepanjang 2022. Angka itu termasuk lelang eks KRI Teluk Penyu TPN-513 dan eks KRI Teluk Mandar TMR-514 yang terjual total Rp11 miliar.
Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto dikutip dari laman DJKN, mengatakan pada sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lelang, ada penerimaan Rp850 miliar dari transaksi lelang.
Jumlah ini belum termasuk hasil penjualan yang langsung masuk negara Rp1.571 miliar, penerimaan pajak Rp266 miliar dan pajak daerah Rp93 miliar. Total penerimaan negara karena adanya transaksi lelang mencapai Rp2,7 triliun.
Nilai traksaksi lelang didominasi Lelang Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT) Rp9 triliun atau 29,34 persen.
Baca Juga: Maluku Utara Bangga! Prabowo Subianto Pilih Teluk Weda Jadi Nama Kapal Perang
Jenis lelang lainnya yang memberi kontribusi besar antara lain, Lelang Harta Pailit Rp2 triliun, Lelang Sukarela Rp13 triliun, Lelang BMN/D (selain Bea Cukai) Rp0,8 triliun, Lelang Barang Rampasan/Sitaan Kejaksaan Rp0,6 triliun, dan dari Lelang Eksekusi Pengadilan Rp0,4 triliun.
Joko mengungkapkan dari pelaksanaan lelang selama 2022, setidaknya ada tiga peran besar lelang.
Pertama, membantu menggerakkan roda perekonomian dengan meningkatkan potensi nilai barang dan potensi terbukanya lapangan kerja, tercatat nilai transaksi Rp23 triliun.
Salah satu upaya untuk memperkuat peran ini, DJKN menjalankan program untuk mendukung pemberdayaan UMKM melalui Lelang UMKM.
