Kuota Pertalite Dikurangi, Sopir Angkot di Ternate Minta Kenaikan Tarif Angkutan

- 20 September 2021, 13:09 WIB
Angkutan Umum di Terminal Gamalama Ternate
Angkutan Umum di Terminal Gamalama Ternate /Asri Sikumbang/Suara Ternate

SUARA TERNATE – Pembatasan kuota pertalite oleh Pertamina di Kota Ternate, Maluku Utara turut memberikan dampak pada pendapatan para sopir angkutan umum di Ternate.

Mereka mengaku, ketika Pertalite di SPBU habis, mereka terpaksa harus memakai BBM jenis Pertamax yang harganya lebih mahal dari Pertalite.

Praksis, ongkos yang harus dikeluarkan pun lebih besar, sementara di lain sisi, tarif angkutan saat ini dihitung sesuai harga pertalite.

Baca Juga: Usai Aniaya Muhammad Kece, Irjen Pol Napoleon Bikin Surat Terbuka. Bareskim Polri: Tidak Pengaruh

"Tong (kami) pe pendapatan takurang (berkurang) besar skali. Pertamax itu kan Rp9.200 per liter, sedangkan Pertalie Rp7.600 sekian, baru harga oto (angkutan) hanya Rp5.000, ini kan beda jauh skali,” keluh On (39 tahun) salah seorang sopir angkot yang ditemui di Terminal Gamalama Ternate, 20 September 2021.

Jika memakai Pertalite, dalam sehari, para sopir mengeluarkan ongkos sebesar Rp150 ribu, sementara rata-rata pendapatan sopir dalam sehari Rp250 ribu.

Belum lagi, mereka hatus memberikan uang setoran kepada majikan pemilik angkutan. “Kalau isi pertamax, torang (kami) mo bawa pulang doi so tarada (sudah tidak ada),” ucapnya.

Baca Juga: Selain Dipukul, Muhammad Kece Juga Dilumuri Kotoran Manusia oleh Irjen Pol Napoleon Bonaparte

On berharap dengan kondisi seperti ini seharusnya ada solusi terbaik yang kemudian tidak menyingsarahkan sopir angkot.

Halaman:

Editor: Purwanto Ngatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x