SUARA TERNATE - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut akan mengimpor beras jika dibutuhkan. Langkah ini untuk mengantisipasi mahalnya harga beras di tingkat masyarakat.
“Soal beras tidak ada tawar menawar, karena kontribusinya terhadap inflasi 3,3 persen. Beras langka tidak kebayang, impor pun saya rela agar betul-betul dijaga,” kata Zulkifli, dikutip dari Antara via Pikiran-Rakyat.com, Minggu, 25 September 2022.
Zulkifli menyebut, langkah impor untuk menanggapi kenaikan harga beras saat ini.
Baca Juga: BPDPKS Tandatangani 48 Perjanjian Kerjasama Litbang dan 7 Perjanjian Kerjasana Pendidikan
Salah satu penyebabnya, yaitu kenaikan harga gabah di kantong-kantong produksi pertanian seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten. Harga gabah naik dari Rp4.400 menjadi Rp5.500.
Produksi gabah dari wilayah tersebut banyak diserap perusahaan.
"Misalnya harga beras dari Bulog sekian lebih, bisa dibantu subsidi. Jadi tidak perlu kahwatir sebetulnya karena selisih harganya dibiayai pemerintah," ujar Zulkifli Hasan.
Baca Juga: Cek Penerima Bansos PKH untuk BLT Lansia di Laman Ini
Pada saat ini, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk menyelenggaraan operasi pasar di sejumlah wilayah.